Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Si Malaria di Tanjung Uban, Bintan

23 Agustus 2010   11:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Usahakan saluran pembuangan sampah atau limbah (saluran air kotor) tidak tersumbat.

2.Ruangan harus selalu bersih dan rapi.Jangan membiarkan pakaian digantung secara tidak beraturan atau berantakan sehingga dapat menjadi sarang nyamuk.

3.Jika perlu,lakukan penyemprotan dengan insektisida atau asap melathion untuk membunuh nyamuk yang telah dewasa.

Dewasa ini orang untuk mengobati penyakit malaria sering menggunakan  pil kina yang dapat kita beli di apotik atau toko obat terdekat. Baru-baru ini penulis bersama dua orang peserta didik kami di SMAN 5 Bintan yaitu Nila Maya Sari dan Anggi Putri dimassari melakukan penelitian untuk mencari obat alternatif untuk menyembuhkan penyakit malaria yang sering kambuh. di daerah kami pesisir pantai sekera, tanjung uban masayarakat untuk mengobati malaria mengkonsumsi undur-undur tapi tidak banyak masyarakat yang tahu tentang ini. Undur -undur dapat ditemukan di daerah berpasir disekitar daerah pesisir dan sebagainya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan dua orang anak didik penulis tersebut di SMAN 5  Bintan, disimpulkan dengan mengkonsumsi undur-undur 5 - 7 ekor perhari selama seminggu dapat menyembuhkan malaria. bahkan ada yang setelah mengkonsumsi 15 buah undur-undur langsung sembuh. undur-undur dikonsumsi dengan cara membersihkannya terlebih dahulu dengan air hangat, kemudian dimasukkan dalam pisang atau kue agar si penderita tidak jijik dalam mengkonsumsinya. sampai saat ini dari 20 orang sampel penderita malaria yang mengkonsumsi undur-undur untuk penyembuhan penyakitnya mengatakan tidak ada efek samping setelah mengkonsumsi undur-undur, bahkan dasyhatnya 75% diantaranya mengaku penyakit malarianya tidak kambuh2 lagi.

Sekarang kami lagi sedang melanjutkan  penelitian di laboratorium untuk mengetahui kandungan zat yang terdapat pada undur-undur dan berencana untuk merintisnya agar dapat dibuat dalam bentuk kapsul. semoga penelitian ini bisa segera selesai dan membawa manfaat bagi masyarakat. doakan ya.....
semoga bermanfaat. ingat, Mencegah lebih baik daripada Mengobati!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun