Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah "Amanat Mendikbud" di Pelosok Negeri

2 Mei 2014   22:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu pagi 30 April 2014, Sebuah shor message service (sms) dari Staf Dinas pendidikan setempat masuk ke Hand Phone (HP) saya.

"Ka. sekolah Yth. tanggal 2 mei kita upacara disekolah masing-masing dan belajar seperti biasa. Mohon dipasang umbul-umbul. Sedang untuk pakaian hardiknas : 1) PNS baju Korpri 2) Guru honor seragam PDH 3)Siswa seragam OSIS.  Edaran pidato ada di UPT masing2.trims

Hardiknas kali ini ternyata tidak lagi seperti tahun-tahun sebelumnya yang dipusatkan di lapangan kecamatan masing-masing dengan melibatkan seluruh sekolah yang ada di kecamatan dari tingkat SD hingga SLTA. Kini disederhanakan, diselenggarakan di sekolah masing-masing saja. Baguslah. Sekolah kami  terletak 60 km dari pusat kota dan tidak ada transportasi umum untuk  ke sana. Masing-masing guru baik laki-laki maupun perempuan harus berkendara motor selama lebih kurang 1 jam untuk sampai kesana.  Syukur Alhamdulillah, walau mengeluh guru-guru dan pegawai TU kami tetap terus menjalani rutinitas dan tanggungjawabnya.  Walau ada satu dua yang sering mangkir, itu sudah biasa. Mendipsilinkan guru dengan kondisi seperti ini memang butuh proses. Pagi tadi, 2 Mei 2014 sekolah kamipun melaksanakan upacara hardiknas. Upacara Hardiknas dihadiri oleh 29 orang murid dari 33 murid yang harusnya hadir dan 21 orang guru dan TU dari 27 orang guru-TU yang seharusnya hadir.  Kok sedikit muridnya? Kok ada guru-TU yang tidak hadir? Yup, sekolah kami sekolah baru, yang baru beroperasi 4 semester. Siswa tingkat dua-nya lagi melaksanakan prakerin. Sedang, kok ada guru atau TU yang tidak datang, baca lagi paragraf sebelum ini. Hehe... [caption id="" align="alignnone" width="768" caption="penulis menjadi pembina upacara Hardiknas (dok.pribadi)"][/caption] Nah, pada sambutan menteri yang saya bacakan pada peringatan hardiknas tadi, disebutkan melalui penerapan kurikulum 2013 secara bertahap dan menyeluruh pada pd thn ajaran 2014/2015 merupakan momentum untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru, kepala sekolah dan pengawas. Selain itu juga momentum untuk menata perbukuan nasional. Nah, dengan demikian jelaslah bahwa di tahun ajaran baru nanti semua sekolah harus melaksanakan kurikulum 2013. Diakhir upacara , para guru kembali membicarakan perihal pelaksanaan kurikulum 2013 tersebut. Sebab, Juli 2014 nanti sudah masuk tahun ajaran baru 2014/2015.  Guru di sekolah kami belum satupun yang mendapat pelatihan kurikulum baru tersebut. Sedangkan saya hanya pernah mengikuti sosialisasinya saja. Mempelajari kurikulum 2013 saya lakukan hanya lewat informasi yang saya dapat dari internet dan dari kawan-kawan yang sekolahnya sudah menerapkan tahun ajaran sekarang.  Rumit memang... Dari cerita kawan-kawan yang sudah menerapkan kurikulum 2013 banyak terjadi perangkat pembelajarannya kurikulum 2013, tapi pelaksanaan proses pembelajaran di kelas masih banyak yang pakai metode lama (konvensional) yang terpusat pada guru. Banyak teman-teman sesama pendidik yang mengatakan susah menerapkannya dikelas, sangat susah merubah mindset siswa-siswi yang terbiasa mendengar penjelasan guru. Belum lagi masalah sumber belajar seperti buku, modul, alat praktek, laboratorium yang minim bahkan ada yg tidak ada, dan lain sebagainya. Ditambah lagi masih banyaknya guru yang belum paham dalam melaksanannya. Nah yang sudah mendapatkan pelatihan kurikulum 2013 saja mengeluh, apalagi yang belum menerima pelatihan dan segala sesuatu perihal kurikulum 2013 tersebut. Apalagi sekolah kami, sekolah baru yang minim fasilitas.  Saya tersenyum dalam galau. Menjawab pertanyaan teman-teman di sekolah yang "galau" seperti saya, saya menjawab :  "Perubahan kurikulum kan tidak kali ini saja kita alami, jadi ya seperti yang sudah-sudah ikuti saja, sambil berjalan semoga kita semua bisa mendapat pelatihan mengenai kurikulum 2013 tersebut, sehingga bisa diterapkan dengan benar. " Nah, bagaimana di sekolah anda? :-) [caption id="" align="alignnone" width="768" caption="Pose bersama setelah upacara hardiknas ...:-) dok.pribadi"][/caption] salam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun