Perempuan-perempuan Maroko tidak  diperkenankan bebas keluar rumah, sepanjang jalan yang ada hanyalah para laki-laki. Hanya Para lelaki yang boleh melakukan aktivitas di luar rumah baik itu berjualan atau pun melakukan pekerjaan2 lainnya. Dan kalau pun ada perempuan,  itu hanyalah para perempuan perempuan tua yang mereka pun masih harus tetap membungkus diri mereka dengan rapat, berjilbab dan berburka (hanya kelihatan matanya saja).Â
Melihat hanya ada  para lelaki dan perempuan2 tua di jalan adalah hal yang sangat umum. Terutama di daerah kampung dan kota kota kecil. Kalau didalam kota kota besar moderen seperti Rabat, Casablanca,Tangier, dan kota kota turis seperti Marrakesh, Fez, Chefchaouen dan Ait Ben Haddou mungkin akan ada beberapa perempuan yang kelihatan di muka umum dan bekerja. Tapi jumlahnya tidak banyak dan itu pun pastinya sudah harus melalui persetujuan suami dan keluarga.Â
Di kota besar tersebut diatas juga tidak apa2 bagi kita orang asing berpakaian dengan alanya kita sendiri. Kepala boleh tidak di tutup, bahu boleh terbuka dikit tidak akan ada yang usil. Penduduknya masih bisa menerimanya karena mereka sudah sering berhadapan dengan turis. Disini mereka menerima perbedaan budaya dengan wisatawan. Tapi penerimaan ini hanya untuk para pelancong, bagi keluarga mereka sendiri semua perempuan harus tertutup dan tidak boleh bepergian dengan lelaki lelaki yang bukan keluarga dekat seperti kakak atau adik atau bapak.
Hal ini adalah sebuah bencana. Mereka tidak biasa melihat seorang wanita dengan kaki berkulit telanjang. Dont do it here walaupun cuaca sangat panas sekalipun, karena kalian akan menjadi orang yang akan dilihat penuh dengan hujatan mata. Kalaupun memang niat pake rok selutut (diatas lutut jangan sama sekali) pake lah stoking hitam jangan yg sama warnanya dengan kulit.
Hal lain yang juga tidak boleh dilakukan ; janganlah membidik kamera kalian ke arah para wanita yang memakai pakaian terbungkus, berburka, bercadar atau apapun yang menurut kalian menarik utk difoto. Mereka para lelaki bahkan anak2 disekitarnya akan bisa sangat agresive melawan kalian.
Juga jika kalian melihat gerombolan para lelaki dengan pakaian tradisionalnya jangan pernah menjepret mereka, ini sangat terlarang dan tidak disukai oleh mereka. Hati2 lah!
Ketika bertemu seseorang dijalan dan kalian di undang ke rumahnya, jangan heran kalau kalian tidak bertemu dengan anggota keluarga perempuannya karena itu memang tidak boleh. Dan kalaupun kalian sampai bertemu, itu adalah pengecualian yang luar biasa(mungkin kalau kalian perempuan bisalah bertemu sesama perempuan), Jangan pernah memotret  para anggota keluarga perempuan tersebut. Saya punya pengalaman tentang ini semua!
Waktu berkunjung yang tepat ke Maroko.
Untuk WN Indonesia yang rentan dingin, waktu terbaik untuk berkunjung ke Maroko adalah pertengahan Maret sampai akhir bulan Mei. Kenapa? Karena cuaca dan temperatur di Maroko itu kadar perbedaan antara daerah satu dangan daerah lainnya lumayan extrim.
Kalau mulai pertengahan Maret itu cuaca di pesisir pantai seperti Tanger, Essaouira dan Agadir masih sangat dingin (siang 15-18 derajat, malamnya 8-10 derajat aja dingin banget) , Daerah seperti Chefchaouen, Fez, Rabat, Casablanca, Marakesh, Merzouga dan Mhamid sudah lebih hangat antara 22-25 derajat kalau siang sedangkan malamnya 12-18 derajat.