Mohon tunggu...
Sutisna Sutisna
Sutisna Sutisna Mohon Tunggu... -

Asal dari bumi Galuh bagian selatan, sekarang kerja sebagai penjual tempe eceran di Swedia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiket Pesawat Murah

21 Juni 2011   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:18 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Bussyyet...... Mahal bener. Nggak jadi ah ikutnya nanti bangkrut aku. Saya belum pernah naik pesawat karena itu mahal, nanti kalau aku sudah punya perusahaan penerbangan sendiri kau boleh naik gratis, satu kali aja yah ." Canda Boim sambil mengangkat kaki sebelahnya pertanda sedang mencari pososi duduk yang enak untuk melanjutkan percakapan.

"Memang kamu punya duit dan ide` yang bagus?"

" Duit sih aku tidak punya tapi ide perusahaan sudah ada di kepala." Dengan gaya seperti seorang ahli ekonomi dan pakar perusahaan dia menerangkan dengan detail." kamu mau dengar ide saya?"

Ide` perusahaan penerbangan Boim

1. Perusahaan dengan tarif harga tiket murah karena orang itu tidak kaya semua.

2. Membubuhkan motto dalam pesawat atau iklan "Jauh dekat ongkos sama".

3. Keselamatan penumpang nomor satu dan penumpang dijamin selamat selama pesawat tidak jatuh.

4. Pelayanan yang berpariasi tergantung ekonomi keuangan penumpang dan isi dompetnya.

5. Pesan tiket bisa secara online dan bisa bayar langsung waktu check in.

6. Makanan berupa nasi bungkus bisa di beli waktu chek in.

7. Penumpang bisa pilih pake AC atau NON AC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun