Mohon tunggu...
Coretan Albuwaity
Coretan Albuwaity Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Muhib Albuwaity

Menulislah maka kamu ada

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Seduh Kopi - Men-sejenak-kan Dunia

25 Juli 2024   00:29 Diperbarui: 25 Juli 2024   00:44 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Palm Sugar Milk. Tepi jalan raya yang ramai, sangking ramainya untuk satu jalur saja terpisah oleh Kalimalang, sebutan sungai di daerah itu. Kurang lebih di ujung persimpangan jalan raya luar arah Cawang-Jakarta, persisnya perempatan daerah bernama Galaxy-Bekasi. 

Cafe bergaya retro sederhana, lampu temaram kuning dengan satu-dua pepohonan di ujung teras rumah, dengan kursi dan meja kotak kayu berkerangka stainless, baik outdoor maupun indoor, tertempel plang cukup terlihat "Sorte - Coffee & Gelato".

Tulisku saat itu.
>
Terang mentari siang menembus tirai abu jendela itu.
Beruntung kamera itu dapat memotret kilau matanya.
Setidaknya sang layar Handphone nya lebih beruntung dari layar ketikan tulisan ini.
Yang hanya dapat memotret kilas lekuk pipi berbalut hijab itu.
Aish, berani sekali si meja itu menapak tangannya.
Kelambu jendela pun tak mau kalah dengan mentari, sumbangsih siluet menambah sejuk tuk menatapnya.
Tepatnya ketik tulisan ini turut terkagum-kagum atas potret itu.
Potret si pembuat Palm Sugar Milk saat itu, mempesona.
[Maret 2024]
<

Baik kopi maupun pembuatnya, rasa dan nuansa bagi penikmatnya, tak habis satu dudukan pada segelas kopi itu sendiri. Sendiri saja dibuat menyerah menyingir, apalagi bersama, tak terkira ramai damai nya. Pun susah, resah, gundah, bagi penikmat yang sampai pada istimewahnya sebuah seduhan kopi. Dibuatnya buyar terurai, paling tidak berjarak sejenak dengan bias abu dunia yang penuh kejutan. Mereka yang telah sampai pada kenikmatan cangkir kopi nya, adalah sebagian orang beruntung di dunia, yang telah menikmati dunia terkini dan jalan masa depan, dengan ramu seduhan kopinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun