Mohon tunggu...
Muhib Albuwaity
Muhib Albuwaity Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Coretan Albuwaity

Menulislah maka kamu ada

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Paduan Budaya dan Suguhan Alam: Ekowisata Desa Brayut

23 Agustus 2021   10:22 Diperbarui: 23 Agustus 2021   10:23 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabupaten Sleman -- Masyhur terdengar bahwa Indonesia ragam akan suku-adat-budayanya, dan ditengah perkembangan dan pertumbuhan tekhnologi tentu banyak hal terjadi. Latar berdirinya Indonesia pun, tidak jauh dari rumpun-rumpun desa yang bertekad satu cita, yaitu merdeka dari penjajahan. 

Belum lagi nilai kekayaan air, udara, tanah dan yang terkandung dibawahnya, dan sekarang terbukti dari sekian kekayaan sumber daya alam tersebut wilayah desa yang dikembang biakkan hasil tanah dan kandungannya.

Dari sekian hamparan pulau di Indonesia, nama Yogyakarta telah sangat dikenal dengan kekhasan yang pun begitu kaya. Borobudur menjadi salah satu icon yang sangat dikenal seantero dunia sebagai salah satu keajaiban dunia.

Demikian pola kehidupan sosialnya, diakuinya keraton Ngayogyakarta hingga sekarang menjadi warisan budaya yang tidak habis oleh masa. 

Balutan ke-tradisional-an sekup Yogyakarta inilah, yang secara meluas menjadi daya tarik sendiri bagi pendatang yang berkunjung ke tiap-tiap sudut wilayahnya.

Benar kiranya desa identik akan ke-tradisionalan sosial budayanya, dan tentu ditunjang dengan kelestarian alam serta seluruh rantai kehidupan yang ada. Apa yang ditumbuhkan alam sebagai kekayaan, menyeruah ke penduduk desa hingga terciptalah lingkungan yang berpadu harmoni, diantaranya yaitu bentuk sikap gotong royong dan ramah tamah. 

Joglo menjadi salah satu bentuk tempat tinggal penduduk desa, berkumpulnya sebuah keluarga merayakan keseharian bekerja berdampingan dengan alam. Ya, acara-acara perayaan tercipta beragam ekspresi, syukur atas kelimpahan alam, keharmonisan hubungan masyarakat desa, aman dari bencana musibah dan banyak lagi.

Paduan kekayaan alam inilah yang coba dikelola masyarakat desa brayut sejak lama, kurang lebih mulai era penjajahan bahkan masih kerajaan. 

Sejarah desa brayut membuktikan bahwa masyarakat setempat masih bertahan apapun tekanan yang ada, selama alam dan kelangsungan hidup di dalam tetap harmoni. Bercocok tanam, berkebun, menembang musik dan lagu tradisional, beternak, adalah sekian kegiatan yang mewarnai keseharian.

Harmoni inilah yang menjadi daya tarik bagi orang luar, baik non-pedesaan maupun luar negeri. Tidak butuh waktu lama, desa ini menjadi sorotan pemerintah yang kemudian didukung dengan penguatan lembaga yang memberdayakan desa dan masyarakatnya. 

Ditambah kemegahan alam asri di desa sangat tepat dan cocok untuk pertunjukan-pertunjukan kesenian lain, diantaranya festival jazz terkenal yang sukses terselenggara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun