Mohon tunggu...
Albryan Haga Bangun
Albryan Haga Bangun Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Bermain Basket/Bola

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Tinggal, Sahabat

19 November 2024   08:11 Diperbarui: 19 November 2024   08:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Albryan dan Billva telah bersahabat sejak mereka masih duduk di bangku SD. Rumah mereka berdekatan, sehingga hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama. Dari bermain Bakset di sekolah, mengerjakan PR, hingga berbagi cerita tentang mimpi-mimpi mereka di masa depan. Mereka tak terpisahkan, seperti dua sisi koin yang selalu bersama.  

Namun, waktu terus berjalan. Ketika kelulusan SMP mendekat, Albryan dan Billva harus menghadapi kenyataan pahit. Albryan diterima di SMA Yogyakarta, sedangkan Billva memutuskan untuk tetap di kota Medan, dan melanjutkan sekolah di SMA Batari.

Hari perpisahan pun tiba. Albryan duduk di teras rumahnya, memandangi koper besar yang telah rapi tersusun. Ia merasa dadanya sesak. Di sisi lain, Billva berdiri di depan gerbang rumah, membawa kotak kecil yang ia bungkus dengan kertas cokelat sederhana.  

"Aku nggak percaya kamu bakal pergi, Bry," ucap Billva, menyerahkan kotak itu. "Ini... untuk kamu. Bukalah nanti di perjalanan."  

Albryan menerima kotak itu dengan senyuman getir. "Aku juga nggak percaya, Bill. Rasanya... aneh banget. Nanti siapa yang bakal ngajakin aku main bola sore-sore?"  

Billva tertawa kecil, meski matanya mulai berkaca-kaca. "Kamu kan sekarang anak kota, pasti banyak temen baru. Jangan lupa sama aku, ya."  

"Mana mungkin aku lupa? Kamu itu bagian hidup aku," balas Albryan, mencoba menyembunyikan emosinya.  

Mereka berpelukan erat, seakan mencoba menyimpan kenangan yang tak akan pernah hilang.  

Di perjalanan menuju kota Yogyakarta, Albryan membuka kotak yang diberikan Billva. Di dalamnya ada sebuah foto mereka berdua saat lomba tarik tambang di SD, bersama sebuah catatan kecil:  

*"Bry, persahabatan kita nggak akan pernah hilang, sejauh apa pun jarak memisahkan kita. Aku doain kamu sukses di Yogyakarta. Jangan lupa main ke Medan kalau libur, ya. Sahabatmu, Billva."*  

Air mata Albryan mengalir tanpa ia sadari. Ia menggenggam catatan itu erat-erat. Dalam hatinya, ia berjanji akan menjaga persahabatan mereka selamanya, meskipun jalan hidup membawa mereka ke arah yang berbeda.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun