Mohon tunggu...
Albertus Raynard
Albertus Raynard Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

si paling di bumimerto

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masturbasi, Perlu atau Harus? Tabu kah?

11 Februari 2023   10:35 Diperbarui: 11 Februari 2023   10:37 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sebagai manusia butuh atau harus masturbasi? Menurut opini saya pribadi, masturbasi adalah hal yang dilakukan sesuai kebutuhan manusia. Karena seperti di paragraf di atas, kita perlu membatasi frekuensi dari masturbasi itu sendiri. Karena sesuai dengan data medis, masturbasi yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Maka kita sendirilah yang harus mengatur dan mengendalikan kebutuhan kita masturbasi.

Saya sendiri pun merasa bahwa masturbasi bukanlah sesuatu yang harus dilakukan. Karena tentunya, manusia takkan mati atau kekurangan jika tak melakukan masturbasi. Namun bukan berarti kita tak membutuhkannya. Terkadang, kita tetap perlu memuaskan hasrat seksual diri sendiri. Faktanya, survey baru baru ini membuktikan bahwa 57 persen orang yang berusia 18 -24 tahun melakukan masturbasi setiap minggunya. Dan fakta bahwa masturbasi berlebih dapat menimbulkan penyakit tidak dapat kita abaikan.

Banyak fenomena orang -- orang yang menderita penyakit karena masturbasi yang berlebihan. Tentunya penyakit -- penyakit yang ditimbulkan karena kurangnya rasa sadar dan mawas diri dan terlalu memaksakan hasrat seksual. Penyakit -- penyakit yang ditimbulkan tentu mengundang pandangan buruk dari orang lain yang tidak mengetahui penyebab penyakit tersebut. Banyak masalah -- masalah yang ditimbulkan dari masturbasi.

Dan bagi sebagian orang, masturbasi adalah sesuatu yang tabu. Bahkan di beberapa agama, masturbasi dilarang dan haram hukumnya. Perlu sama -- sama kita sadari bahwa masturbasi tidak selamanya buruk. Masturbasi juga dapat memberi manfaat bagi kita jika dilakukan secara sehat dan memperhatikan frekuensi. Masturbasi pun biasanya berawal dari rasa penasaran remaja -- remaja dibawah umur yang masih belum mendapat edukasi -- edukasi mengenai masturbasi. Mereka memiliki rasa penasaran tinggi dan mencari -- mencari sendiri apa itu masturbasi dan bagaimana melakukannya.

Secara jelas, peran orangtua sangat penting dalam membina remaja -- remaja dengan rasa ingin tahu tinggi agar tak jatuh dalam pemahaman yang salah. Pemahaman yang salah mengenai masturbasi itu sendiri dapat menyebabkan masalah -- masalah yang lebih besar nantinya. Orangtua seharusnya membimbing anak dan memberi edukasi dini mengenai seksualitas dan masturbasi. Namun, kerap kali beberapa orangtua malah menganggap tabu masturbasi dan tidak mementingkan edukasi dini mengenai masturbasi itu sendiri.

Orangtua masih seringkali memandang sebelah mata seberapa penting edukasi dini mengenai masturbasi. Dan karenanya, banyak anak -- anak remaja yang terjerumus pada pergaulan yang tidak sehat dalam konteks seksual dan menimbulkan banyak masalah pada dirinya sendiri dan keluarga yang terkena imbasnya. Orangtua pun sering kali hanya memarahi anak -- anaknya jika mereka terpergoki sedang mencari -- cari tahu dan mencoba -- coba apa itu masturbasi, tanpa mengambil langkah efektif untuk memberi pemahaman yang benar dan mencegah anak mencari tahu terlalu jauh sebelum waktunya.

Maka, kesadaran diri dan bimbingan dini dari orangtua sangatlah diperlukan dalam membina anak menjadi insan yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun