Mengejutkan bukan? Hidup bergerak penuh perubahan dan pertentangan. Jadi marilah kita tertawakan. Seandainya saya tidak bisa menertawakan kegagalan yang dialami, depresi dan berbagai penyakit psikis lainnya akan datang menghantui, bahkan bunuh diri!.
Ungkapan bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, setelah kegagalan pasti Tuhan menciptakan rencana yang lebih baik, adalah ungkapan yang bukan omong kosong bila kita memakai perspektif harmoni dan oposisi.
Perubahan dan pertentangan merupakan hal yang niscaya, bahkan sebagian besar hidup manusia didominasi olehnya. Dari perubahan dan pertentangan itulah muncul beragam masalah yang menimpa manusia. Kebebasan mutlak ada pada diri kita tentang bagaimana kita akan menyikapinya.Â
Apakah dengan dipenuhi rasa kecewa? Atau dengan menertawakannya? Kecewa memang bukan hal yang terlarang, perasaan wajar sebagai manusia, hanya saja jangan sampai terpenjara olehnya. Menertawai masalah bukan berarti meremehkan, tetapi upaya mengatasi rasa sedih, mengatasi rasa kecewa, dan mencoba melihat makna dibaliknya.
Jika hidup ini penuh perubahan dan pertentangan yang menjadi penyebab masalah manusia dan kita memilih tertawa untuk menyikapinya, jadi apakah benar hidup hanya numpang ketawa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H