Mohon tunggu...
Albhirra Grendy Permana Putra
Albhirra Grendy Permana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa jurusan Teknik Elektro dari Universitas Airlangga. Saya sendiri merupakan seseorang yang energik dan ambisius. Hal itu terbukti, karena saya telah mengembangkan pendekatan yang matang dan bertanggung jawab, untuk setiap tugas atau tantangan yang saya lakukan maupun dalam situasi yang telah saya hadapi.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Dampak Teknologi Self-Driving di Indonesia

11 Mei 2023   22:40 Diperbarui: 11 Mei 2023   23:18 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gannett-cdn.com/presto/2018/08/24/USAT/d3472a89-d395-4582-9e8a-60d675408e14-XXX_692834394.jpg

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi otonom atau Self-Driving telah menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan dalam industri mobil. Self-driving car, kendaraan yang dapat bergerak tanpa bantuan pengemudi, dianggap sebagai salah satu terobosan teknologi terbesar dalam sejarah industri mobil. 

Dengan semakin majunya teknologi, penggunaan teknologi self-driving menjadi semakin populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak teknologi self-driving pada kehidupan manusia khususnya di Negara Indonesia.

Manfaat Teknologi Self-Driving di Indonesia

1. Mengurangi Kecelakaan Lalu Lintas

Salah satu manfaat utama teknologi self-driving adalah dapat mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Indonesia masih menjadi negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi, sehingga penggunaan teknologi self-driving dapat membantu mengurangi jumlah kecelakaan tersebut.

Dengan teknologi self-driving, kendaraan akan dapat menghindari tabrakan dan mengurangi kecelakaan akibat kesalahan manusia, seperti mengemudi dalam kondisi mabuk atau mengantuk. Ini dapat mengurangi jumlah korban jiwa dan kerugian materi yang ditimbulkan oleh kecelakaan lalu lintas.

2. Meningkatkan Produktivitas

Kendaraan self-driving dapat membantu meningkatkan produktivitas karena pengemudi dapat melakukan aktivitas lain selama perjalanan. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi waktu dan mengurangi stres yang biasanya terjadi di jalan raya. Ini dapat meningkatkan produktivitas pekerja yang harus melakukan perjalanan jauh atau mengambil waktuperjalanan yang lama.

3. Memperbaiki Mobilitas di Daerah Terpencil

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak daerah terpencil. Teknologi self-driving dapat membantu memperbaiki mobilitas di daerah ini karena kendaraan dapat mengemudi sendiri tanpa bantuan manusia. Ini dapat membantu mengatasi masalah transportasi di daerah terpencil yang sering sulit dijangkau.

Tantangan dan Hambatan Teknologi Self-Driving di Indonesia

Meskipun teknologi self-driving menawarkan manfaat yang signifikan, penggunaannya di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan dan hambatan, seperti:

1. Infrastruktur Jalan yang Kurang Memadai

Infrastruktur jalan yang kurang memadai di Indonesia dapat menjadi hambatan bagi penggunaan teknologi self-driving. Jalan-jalan di Indonesia sering kali dalam kondisi buruk dan tidak dilengkapi dengan teknologi modern seperti sensor atau koneksi internet yang dibutuhkan oleh kendaraan self-driving.

2. Kemampuan Masyarakat dalam Mengoperasikan Teknologi Baru

Pengoperasian kendaraan self-driving memerlukan keahlian khusus yang belum dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Ini dapat menjadi hambatan bagi penggunaan teknologi self-driving yang efektif.

3. Ketidakpastian Hukum

Teknologi self-driving masih dalam tahap pengembangan, sehingga hukum danregulasi yang berkaitan dengan penggunaannya masih belum jelas. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian hukum bagi pengguna kendaraan self-driving.

Singkatnya, penggunaan teknologi self-driving pada kendaraan masih belum terlalu umum karena faktor regulasi, infrastruktur, dan ketersediaan teknologi yang terbatas. Namun, jika teknologi self-driving diterapkan di Indonesia, dapat memberikan manfaat besar dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas dan kemacetan di jalan raya yang masih menjadi masalah di Indonesia. Selain itu, teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan bagi pengemudi kendaraan.


Namun, terdapat beberapa tantangan dan hambatan dalam penerapan teknologi self-driving di Indonesia, seperti infrastruktur jalan yang kurang memadai, kemampuan masyarakat dalam mengoperasikan teknologi baru, dan ketidakpastian hukum. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan teknologi self-driving dengan bijak agar dapat memberikan manfaat optimal bagi kehidupan manusia di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun