Mohon tunggu...
Albertus Sindoro
Albertus Sindoro Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula

Seseorang yang mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desember Hitam: Perang Idealisme Seni Rupa Indonesia

30 Desember 2020   15:40 Diperbarui: 28 April 2021   06:25 1970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Pameran Seni. Sumber: seputarbahan.me

Mereka yang terlibat dalam pernyataan Desember Hitam. Sumber: gerakgeriksenirupa.wordpress.com
Mereka yang terlibat dalam pernyataan Desember Hitam. Sumber: gerakgeriksenirupa.wordpress.com
Sebagai bentuk lanjutan dari sikap mereka, para seniman muda tersebut mengirimkan karangan bunga dengan tulisan 'Kematian Seni Lukis Indonesia'.

Tak sampai di situ, 12 pemuda yang mengikuti gelaran PBSLI membuat gelar karya baru di bulan Agustus 1975 yang diberi tajuk Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB). Dalam artikel Tirto, pameran tersebut dibuat untuk memberi kesempatan seniman Indonesia menghasilkan karya tanpa harus berpatokan kepada pakem atau standar yang dianut dalam dunia seni.

Meski GSRB hanya eksis selama empat tahun, namun melalui gerakan ini, para pencetus tampaknya ingin menunjukkan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat untuk menilai taraf kehidupan masyarakat dan sebuah negara.

Hikmah dari Desember Hitam

Lalu, seberapa penting peristiwa Desember Hitam bagi kita? Dari peristiwa ini, kita dapat belajar bahwa sesungguhnya setiap manusia berhak untuk menuangkan ide apapun menjadi sebuah karya yang memiliki pesan bagi khalayak.

Seni lukis dapat menjadi salah satu wadah untuk menyampaikan ide atau pendapat mengenai sebuah fenomena yang sedang berlangsung di tengah masyarakat. Selain itu, peristiwa ini juga memberi pesan bahwa seni bukanlah sesuatu yang kolot, melainkan dalam perkembangannya, perlu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat.

Bagi kita kaum awam, nilai universal yang bisa kita ambil dari peristiwa Desember Hitam ini ialah siapapun memiliki kebebasan untuk mengekspresikan pemikiran dan menuangkannya dalam bentuk yang bebas.

Dan yang tak kalah penting, bagi generasi muda, peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bahwa mereka bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat dengan melakukan hal-hal yang kreatif dan mampu memecahkan permasalahan.

Semoga anda benar-benar bisa mengambil hikmah dari 'permenungan' Desember Hitam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun