Mohon tunggu...
Albertus Fandy
Albertus Fandy Mohon Tunggu... Editor - Saya Baru Belajar Menulis

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Podcast Jadi Sebuah Pilihan, Bukan Pengganti Radio di Dunia Penyiaran

7 Oktober 2019   17:16 Diperbarui: 7 Oktober 2019   18:03 4189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilansir dari Edison Research, terdapat 39 juta pendengar podcast di Amerika Serikat di akhir bulan. Sementara merujuk data Statistik, 24 persen orang dewasa di Amerika Serikat, mengkonsumsi siaran podcast. Data lainnya, merujuk pemberitaan Business Insider, diestimasi bahwa 20 persen penduduk Amerika Serikat yang berumur antara 18 hingga 49 tahun, setidaknya mendengarkan satu kali siaran podcast tiap bulannya.

Di Amerika, podcast dapat di monetize yang artinya penyiar dapat menghasilkan uang dari konten yang mereka buat dan juga pengiklan dapat mempromosikan produk atau iklan mereka disana.  

Podcast di Indonesia

Podcast Jadi Saingan Radio

Dilansir dari detikHOT, bahwa keberadaan podcast menjadi tantangan tersendiri untik radio karena pendengar akan lebih banyak memiliki pilihan. Namun tetap ada beberapa pembeda yang nantinya kedua platform tersebut akan menjadi pilihan, bukannya sebagai pengganti. 

"Lagipula ada perbedaan hal, kalau di podcast yang menyenangkan karena dia bisa mendengarkan apa yang dia mau. Kalau di radio, ada element of suprise-nya, kira-kira informasinya apa," ujar Ilham pada detikHOT.

Kanal Podcast di Indonesia

Tren podcast di Indonesia belum terlalu berkembang atau belum begitu populer seperti di negara Amerika dan Inggris. Akan tetapi, Indonesia sudah mulai mengikuti yang ditandai dengan kemunculan caster-caster di berbagai platform musik dan audio. Podcast di Indonesia memiliki banyak jenis konten seperti news and politic, komedi, edukasi, ekonomi dan bisnis, musik, olahraga, teknologi, true crime, stories, society and cultur, arts and entertainment, kids and family.

Podcast di Indonesia dapat diakses di berbagai platform seperti Spotify, Apple Podcast, Google Podcast, Podbean, RadioPublic dan masih banyak platform lainnya. Kontribusi orang Indonesia dalam dunia podcast sudah cukup baik, terlihat dari salah satu platform musik yaitu Spotify. Dalam barisan 'Podcast Charts' yang ada di Indonesia, ada 3 podcast teratas yang populer di antaranya ialah 'Do You See What I See?', 'Rapot', dan 'Podcast Boker' (Chartable, Diakses Minggu, 6 Oktober 2019)

Source: stitcher.com
Source: stitcher.com
Do You What I See? merupakan podcast yang kontennya adalah kumpulan cerita horror true story yang diceritakan oleh beberapa orang yang mempunyai pengalaman seram di kehidupannya.

Source: anchor.fm
Source: anchor.fm
Rapot, merupakan podcast yang di host atau dipandu oleh Reza chandika, Anka Tama, Radhini, dan Natasha Abigail. Rapot mempunyai cara yang unik dan menarik dalam membuat konten, karena pembawaannya sangat asik  dan mereka berempat mempunyai latar belakang sebagai penyiar radio. Dalam podcast charts, Rapot terus menjadi yang teratas meskipun selalu bertukar posisi dengan podcast Do You What I See ?. Tak heran mereka selalu mendapat jumlah listener yang banyak.

Source: open.spotify.com
Source: open.spotify.com
Podcast Boker, merupakan sebuah podcast yang memiliki konten seputar obrolan-obrolan keseharian dan dipandu oleh Trash Brothers yaitu Ryo Wicaksono, Molen Kasetra, dan Bobby Mandela. Podcast boker memang memang berjenis komedi atau hiburan dan berisi obrolan absurb, maka dari itu podcast ini memberikan keterangan bahwa podcast ini memiliki konten 21+.

Podcast di Indonesia belum dapat di monetize karena memang podcast baru bisa di monetize  Amerika Serikat sehingga para penyiar atau caster belum dapat 'menguangkan' konten mereka di platform-platform audio atau musik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun