Dilansir dari Edison Research, terdapat 39 juta pendengar podcast di Amerika Serikat di akhir bulan. Sementara merujuk data Statistik, 24 persen orang dewasa di Amerika Serikat, mengkonsumsi siaran podcast. Data lainnya, merujuk pemberitaan Business Insider, diestimasi bahwa 20 persen penduduk Amerika Serikat yang berumur antara 18 hingga 49 tahun, setidaknya mendengarkan satu kali siaran podcast tiap bulannya.
Di Amerika, podcast dapat di monetize yang artinya penyiar dapat menghasilkan uang dari konten yang mereka buat dan juga pengiklan dapat mempromosikan produk atau iklan mereka disana. Â
Podcast di Indonesia
Podcast Jadi Saingan Radio
Dilansir dari detikHOT, bahwa keberadaan podcast menjadi tantangan tersendiri untik radio karena pendengar akan lebih banyak memiliki pilihan. Namun tetap ada beberapa pembeda yang nantinya kedua platform tersebut akan menjadi pilihan, bukannya sebagai pengganti.Â
"Lagipula ada perbedaan hal, kalau di podcast yang menyenangkan karena dia bisa mendengarkan apa yang dia mau. Kalau di radio, ada element of suprise-nya, kira-kira informasinya apa," ujar Ilham pada detikHOT.
Kanal Podcast di Indonesia
Tren podcast di Indonesia belum terlalu berkembang atau belum begitu populer seperti di negara Amerika dan Inggris. Akan tetapi, Indonesia sudah mulai mengikuti yang ditandai dengan kemunculan caster-caster di berbagai platform musik dan audio. Podcast di Indonesia memiliki banyak jenis konten seperti news and politic, komedi, edukasi, ekonomi dan bisnis, musik, olahraga, teknologi, true crime, stories, society and cultur, arts and entertainment, kids and family.
Podcast di Indonesia dapat diakses di berbagai platform seperti Spotify, Apple Podcast, Google Podcast, Podbean, RadioPublic dan masih banyak platform lainnya. Kontribusi orang Indonesia dalam dunia podcast sudah cukup baik, terlihat dari salah satu platform musik yaitu Spotify. Dalam barisan 'Podcast Charts' yang ada di Indonesia, ada 3 podcast teratas yang populer di antaranya ialah 'Do You See What I See?', 'Rapot', dan 'Podcast Boker' (Chartable, Diakses Minggu, 6 Oktober 2019)
Podcast di Indonesia belum dapat di monetize karena memang podcast baru bisa di monetize Amerika Serikat sehingga para penyiar atau caster belum dapat 'menguangkan' konten mereka di platform-platform audio atau musik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H