Mohon tunggu...
Albertus Fandy
Albertus Fandy Mohon Tunggu... Editor - Saya Baru Belajar Menulis

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

New Media sebagai Terobosan Baru?

26 Agustus 2019   00:54 Diperbarui: 27 Agustus 2019   13:50 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pigenklikdernegi.org

New media atau yang lebih dikenal media baru sudah masuk di era teknologi seperti yang kita rasakan ini. Istilah new media atau media baru telah ada di era 1980-an. New media sangat mempengaruhi beberapa sektor atau bidang seperti bidang ekonomi, sosial, politik, bahkan budaya. 

New media bisa menjadi salah satu terobosan baru dan tentu saja new media tidak lepas dari campur tangan teknologi. New media dapat dikaitkan di antaranya; pergeseran dari modernitas ke postmodernitas, batasan tiap negara dalam hal perdagangan, budaya, identitas, kepercayaan mulai terhapuskan, kemudian pergeseran dari manufaktur ke post-industri informasi, dan juga geopolitik barat yang awalnya terpusat berubah menjadi tersebar.

Media baru juga berkaitan dengan waktu dan era yang baru, yang artinya memiliki perkembangan dari sisi ranah sosial, teknologi, dan perubahan kultural. New media merupakan perubahan atau perkembangan teknologi yang terjadi secara cepat dan terus-menerus. perkembangan ini semakin kompleks dan terus memperbaiki yang masih kurang baik. 

New media bisa menjadi terobosan yang baru karena kolaborasinya dengan teknologi yang canggih sehingga memudahkan manusia untuk mengakses pesan dan informasi secara cepat, mudah, dan praktis. Jika dibandingkan bahwa new media dan old media, tentu saja banyak memiliki perubahan yang signifikan sehingga new media dapat menjadi terobosan atau temuan baru untuk membantu manusia.

Keterkaitannya dengan new media dipengaruhi oleh tiga hal yaitu :

Pertama, new media adalah perubahan yang global dan dipengaruhi faktor historis. 

Kedua, terdapat ideologi yang positif dalam perubahan media dan sangat kuat. 

Ketiga, dalam new media bahwa juga dituntut untuk dapat melihat hal yang lebih spesifik dibanding hanya memerhatikan hal yang bersifat teknis saja.

Source: pigenklikdernegi.org
Source: pigenklikdernegi.org

Perlu di ketahui bahwa masuknya new media dapat mempengaruhi pola perilaku, cara atau pola berpikir, kebiasaan, bahkan kebudayaan. Perbedaan ketika masuknya media baru yaitu bentuk fisik, fungsi, fitur, kecanggihan, kepraktisan yang mana itu semua dibantu oleh teknologi didalamnya.

Teknologi sebagai pendukung utama :

Teknologi menjadi sebuah alat untuk mengembangan new media dan menjadi jembatan untuk menyampaikan sesuatu. Seperti yang kita ketahui, bahwa media baru dapat memberikan dampak sosial, terutama relasi dan bisa menjadi wadah untuk bekerja serta menjadi tempat untuk mencari sumber informasi yang berguna.

New media juga memperkenalkan ideologi baru. Ideologi ini bersangkutan dengan teknologi yang mana ideologi yang dimaksud menyatakan bahwa teknologi adalah segalanya. Munculnya new media akan membuat produktivitas, meningkatkan kreativitas, berpikir maju, dan mengabaikan batasan-batasan yang ada. 

Di dalam suatu media, kita tidak hanya berfokus pada produk media akan tetapi melihat proses yang lebih luas lagi, yaitu sebuah informasi dan representasi atau yang lebih dikenal sebagaoi "konten" yang di kemudian didistribusikan, diterima, dan dikonsumsi oleh khalayak.

Sebuah intensitas perubahan new media juga diasosiasikan dengan yang lebih luas dari sosial, ekonomi, dan perubahan budaya lain.

New media menyebabkan adanya perubahan dalam teknologi, konvensional dan kultural. Dalam hal ini perlu beberapa hal yang menjadi wacana penting dalam new media, yaitu interaktif, digital, hipertekstual, virtual, terhubung atau berjejaring, dan tersimulasi.

  1. Digital : yaitu seluruh data diproses dan dikonversikan menjadi sebuah angka. Data ini biasanya bentuk dari kualitas cahaya atau suara atau bahkan grafik dan diagram serta fotograf. Setelah diproses, kemudian hasilnya dapat berupa CD atau drive memori dan bahkan sumber informasi onlineyang berguna.  
  2. Interaktif : yaitu khalayak atau audiens dapat ikut berperan aktif dalam mengubahs teks, gambar, maupun suara.
  3. Hypertextual : yaitu merupakan rujukan teks yang dapat menghubungkan pengguna ke halaman referensi yang berasal dari suatu halaman.
  4. Virtual : yaitu apa yang ditampilkan dalam media bisa dan dapat terlihat sangat nyata. Aspek virtual ini membutuhkan kemampuan imajinasi dari setiap penggunanya. 
  5. Networked : Network dapat diartikan sebagai "berjejaring". Karena berkaitan dengan teknologi sehingga maksud dari network dalam media baru ini, dimana new media memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk saling terkoneksi atau saling berjejaring dengan orang lain. khalyak atau yang disebut pengguna dapat terhubung melalui konten-konten yang terdapat pada media baru.
  6. Simulasi : yaitu erat kaitannya dengan virtual. Dalam media baru, pengguna seolah-olah diajak untuk terlibat langsung, tetapi itu hanyalah sesuatu yang semu, 'tidak nyata'. Dengan kata lain, karakter-karakter yang berada di dalam media baru itu hanyalah simulasi dari kehidupan nyata manusia.

Sumber :

Lister. M. et al. (2009). New Media: A Critical Introduction 2nd Edition.New York: Routledge

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun