Mohon tunggu...
Albertus Ferdyagna Pratama
Albertus Ferdyagna Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bertani dan berternak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjelajahi Ekowisata di Lereng Gunung Merbabu

26 Mei 2024   20:12 Diperbarui: 26 Mei 2024   20:24 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bunga Eupatorium fortunei. 

Halo temen - temen semua, kali ini saya akan membagikan artikel tentang pengalaman saya saat liburan ke Lereng Gunung Merbabu. Saya pergi berlibur Hari Jumat, 24 Mei 2024. Dari rumah saya persiapkan diri dengan peralatan yang seadanya, lalu pada pk 07.00 WIB saya berangkat dari Salatiga menuju Boyolali. Perjalanan yang saya lewati dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit. Lokasi yang saya pilih yaitu di Desa Ngagrong, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.

Saat saya hampir tiba ditempat tujuan, saya harus melewati jalan yang cukup tinggi dan berbatu. Perjalanan ini saya lakukan dengan ekstra hati - hati agar tidak terjatuh. Sambil saya melewati saya juga melihat pemandangan sekitar dimana banyak sekali hutan bambu, kebun, dan ladang sayur.

Di area ini saya menjumpai banyak sekali ladang sawi terutama sawi mangkok dan sawi pakcoy yang digunakan sebagai bahan makanan. Ladang sawi inilah yang saya dapatkan di sekitar sebagai komoditas utama perkebunan di kawasan tersebut. Dengan tanahnya yang sangat subur dan sumber air yang mengalir dari pegunungan maka aneka sayur dan buah yang saya temukan jauh lebih sehat dan fresh jika dibandingkan dengan sayur dan buah yang ada di dataran rendah.

Pada pk 08.00 WIB saya telah sampai di tempat tujuan dan saya menyaksikan berbagai view pemandangan yang sangat indah dari kejauhan. Dimana saya dapat melihat hutan di bukit - bukit, perkebunan, persawahan, perumahan, dan pemandangan langit yang diselimuti oleh kabut. Suasana yang sejuk dapat saya rasakan saat angin semilir menyambut kehadiran saya. Bahkan berbagai jenis flora pun menghiasi area lereng gunung.

Sumber gambar : dokumen pribadi.
Sumber gambar : dokumen pribadi.

Saya juga melihat berbagai fauna di sekitar tempat ini seperti kawanan burung kutilang yang hinggap dari satu pohon ke pohon yang lain seaakan mempersilahkan saya untuk datang ke tempat ini. Disaat saya memulai untuk menjelajahi tempat ini saya pun juga memperhatikan peraturan yang ada di kawasan lereng Gunung Merbabu seperti contoh tidak boleh berburu satwa liar, tidak boleh mengambil dan memetik bunga / tanaman yang ada di sekitar kawasan lereng gunung, dan selalu jaga kebersihan dengan tidak buang sampah sembarangan.

Foto pemandangan : dokumen pribadi
Foto pemandangan : dokumen pribadi

Ilustrasi Bunga Eupatorium fortunei. 
Ilustrasi Bunga Eupatorium fortunei. 

Suasana yang tenang jauh dari perkotaan dan sejuknya seperti di pedesaan terasa saat saya menikmati wisata ini. Dengan dersiran angin dan bunyi air mengalir yang memecah kesunyian. Inilah momen yang saya dapatkan pas dan cocok sekali untuk healing. Wisata ini menyediakan flora fauna yang unik seperti yang saya sebutkan di atas serta pemandangan yang tidak kalah menarik dengan tempat - tempat lainnya.

Manfaat saat saya mengunjungi kawasan Lereng Gunung Merbabu selain menenangkan pikiran dan menghilangkan rasa jenuh, saya juga dapat mengetahui dan belajar tentang ekosistem apa saja yang ada di sekitar kawasan ini. Juga kita dapat melatih rasa penasaran kita untuk menemukan pengalaman dan hal baru dari wisata ini.

Di kawasan ini juga terdapat sebuah base camp yang sudah disediakan oleh para warga desa dari pemukiman sekitar yaitu Base Camp Rempala yang terletak di Dusun Wonolelo RT 02 / RW 08 di Desa Gladagsari. Base Camp ini siap menerima para pendaki yang ingin menjelajahi kawasan Gunung Merbabu.

Dokumen pribadi : seekor monyet di Base Camp
Dokumen pribadi : seekor monyet di Base Camp

Saya sendiri sempat mengunjungi area halaman Base Camp Rempala terutama di bagian parkir motor dan mobil. Saya disambut oleh seekor monyet yang menjaga di dekat parkir Base Camp. Tentunya juga saya juga saling sapa dengan warga sekitar di Dusun Wonolelo, akan tetapi tidak lama saat pk 09.30 WIB saya harus pamit pulang karena keluarga saya akan datang dan mampir ke rumah saya.

Ini adalah pengalaman yang pernah saya dapatkan saat saya menjelajahi area Lereng Gunung Merbabu. Meskipun dengan durasi waktu yang tidak terlalu lama, namun banyak kesan dan pesan yang saya dapatkan yaitu bisa merasakan ketenangan dan kesejukan, pemandangan yang bagus dan unik, serta dapat mengamati dan mempelajari berbagai ekosistem dan komoditas yang ada di kawasan ini.

Sekian dari saya tentang artikel ini, kiranya mohon maaf dari saya jika artikel ini memiliki suatu banyak kekurangan. Jangan lupa teman - teman tambahkan komen dan sarannya untuk bisa memperbaiki artikel yang saya tulis berikutnya. Terima kasih. :))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun