Mohon tunggu...
Otomotif

Rem Cakram Daya Pengeremannya Lebih Baik dari Pada Rem Tromol? Yakin?

27 Oktober 2016   22:14 Diperbarui: 28 Oktober 2016   23:38 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini kita sering menggunakan rem, tetapi beberapa orang mungkin belum paham mengenai jenis-jenis rem yang ada dikendaraan mereka. Maka dari itu, di artikel ini akan dijelaskan mengenai fungsi rem dan jenis-jenis rem yang ada dikendaraan. Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilakukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain. Komponen utama dalam sistem rem terdiri dari Pedal rem atau tuas rem, Penguat (booster), Silinder master (master cylinder), Saluran pengereman atau kabel (lines). Pada dasarnya ada dua jenis rem yang umumnya digunakan pada mobil, yaitu rem tromol dan rem cakram. Kedua jenis rem tersebut memiliki sistem pengereman, kelebihannya, dan kekurangannya masing-masing, berikut adalah perbedaan antara rem tromol dan rem cakram.

Rem Tromol

Rem tromol sudah digunakan pada kendaraan jaman dahulu, seperti mobil keluaran tahun ’80-an atau keluaran dengan tahun yang lebih lama lagi. Namun seiring berjalannya waktu, rem tromol kini juga digunakan untuk rem bagian depan maupun belakang dengan hidrolik. Rem tromol ini bekerja atas dasar gesekan antara kampas rem yang menempel pada sepatu rem (brake pads) dengan tromol (drum brake) yang ikut berputar karena pergerakan kampas rem. Dari gesekan tersebut laju kendaraan akan berkurang secara perlahan. Kelebihan rem tromol adalah dapat bekerja secara maksimal dengan beban angkut yang berat (heavy duty). Kekurangannya rem ini jika terendam air, tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisen gesek berkurang secara nyatan dan sistem pendinginan rem yang tidak secepat cakram. Oleh karena itu mulai ditinggalkan dalam dunia otomotif dan mengantinya dengan rem cakram.

Rem Cakram

Rem cakram menggunakan sistem pengereman yang lebih modern. Rem jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada mobil yang menggunakan CC yang besar. Rem cakram bekerja dengan menjepit cakram (disk brake) melalui kaliper (caliper) yang digerakkan oleh piston untuk mendorong kampas rem ke cakram. Jika dibandingkan dengan rem tromol, rem cakram memilikibanyak kelebihan. Rem cakram dapat digunakan diberbagai suhu, tahan terhadap genangan air sehingga dapat menerjang banjir, memiliki sistem rem yang berpendingin di luar. Rem cakram juga dilengkapi dengan ventilasi (ventilated disk) sehingga pendinginan untuk rem tersebut lebih cepat dibandingkan rem tromol. Kekurangannya rem cakram yaitu pada saat pengeremannya tidak sebaik rem tromol (kurang gigit di disk brake).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun