Mohon tunggu...
Albertus Handy
Albertus Handy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Content Creator, Editor

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnalisme dalam Menghadapi Disrupsi

31 Oktober 2022   19:38 Diperbarui: 31 Oktober 2022   19:41 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Yoedtadi & Bunga (2022 : 134) Seiring perkembangannya zaman dan teknologi jurnalisme juga mengalami adanya perubahan karena dominasi penggunaan media sosial di kalangan masyarakat yang sangat tinggi hingga saat ini.  Media sosial kini tidak hanya bisa kita manfaatkan sebagai media untuk dapat memproduksi, membagikan berita, atau sebagai alat untuk mempromosikan berita itu sendiri.

Media sosial juga harus bisa dimanfaatkan oleh jurnalisme untuk bisa berubah secara fundamental agar bisa menjadi lebih interaktif dan bisa berkolaborasi dengan khalayaknya.

Jurnalisme kini sudah mampu menghadapi era disrupsi, dengan menggunakan media sosial sebagai media tambahan mereka untuk berbagi informasi. Pavlik dalam Yoedtadi & Bunga (2014) menjelaskan bahwa perubahan karena hadirnya media sosial ini mampu membawa dunia jurnalistik untuk menyentuh pada organisasi berita, format konten dari berita itu sendiri yang kini lebih menuju ke jurnalisme multimedia, kemudian ada produksi berita itu sendiri.

Seperti apa yang sudah disinggung di atas bahwa disrupsi  sebuah era yang dalam era tersebut terjadi inovasi serta perubahan secara besar-besaran dan juga secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, serta landscape yang ada ke cara-cara yang lebih baru. Adanya disrupsi ini adanya perubahan yang terjadi secara langsung pada model bisnis.

Jadi jurnalisme sekarang ini sudah melakukan inovasi serta perubahan besar-besaran dalam sistemnya, dulu kita hanya mengenal media cetak seperti koran, majalah dan sebagainya. Kita dulu hanya bisa membaca dan melihat gambar, publikasi beritanya pun tidak secepat sekarang yang menggunakan internet. 

Kemudian dengan hadirnya internet dan media sosial, para redaksi jadi menggunakan media sosial itu tidak hanya sebagai sumber berita dan ide peliputan lainnya, namun juga dengan hadirnya media sosial juga mampu dijadikan sebagai alat untuk mempromosikan berita (recommending the news).

Media sosial dengan jangkauan yang sangat luas juga alasan mengapa jurnalisme atau berita-berita selalu dipromosikan di situ. Media sosial dengan cepat mampu menjangkau masyarakat luas.

Daftar Pustaka 

Andryanto, S. D (2021).  Disrupsi Membuat  Perubahan Mendasar Tatanan Masyarakat Dunia. tempo.co. diakses dari : https://tekno.tempo.co/read/1464737/disrupsi-membuat-perubahan-mendasar-tatanan-masyarakat-dunia

Yoedtadi, M. G., & Bunga, F. (2022). Jurnalisme Pelibatan, siasat di Tengah disrupsi media. Komunikasi Anak Muda untuk Perubahan Sosial, 134.

Suardana, I. K. P. (2021). JURNALISME HINDU DI ERA DISRUPSI MEDIA. COMMUNICARE, 2(2). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun