Jarak tanam dalam budidaya kubis ini dilakukan berdasarkan tujuan komersil, hal ini dikarenakan semakin panjang jarak pertanaman tentu ukuran dan berat krop yang dihasilkan akan jauh berbeda, jarak tanam yang dapat diterapkan dalam budidaya kubis dengan penerapan teknologi PHT yaitu 70 cm x 50 cm dan 60 cm x 40 cm.Â
Pemupukan, dalam penerapan sistem teknologi PHT tanaman kubis pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang serta pupuk kimia buatan yang dibatasi, selanjutnya yaitu tahap  pemeliharaan tanaman yang meliputi penyiraman, penyiangan maupun pengendalian hama dan penyakit, pada tahap pengendaliah hama dan penyakit hal yang dilakukan yaitu pengamatan tingkat serangan baik pada tanaman tua maupun tanaman muda,  pengambilan keputusan dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit.Â
Kegiatan PHT dalam pengendalian hama dan penyakit meliputi  pemanfaatan musuh alami dan pelestarian musuh alami melalui penanaman tanaman refugia sebagai mikrohabitat, penerapan perangkap feromon sex, melakukan tumpang gilir maupun tumpang sari, dan tahap terakhir yaitu panen dan pascapanen, proses pemanenan dilakukan berdasarkan waktu panen yang tepat yaitu 81-105 hari setelah tanam hal ini dilakukan karena menghindari keterlambatan panen yang mengakibatkan krop pada kubis menjadi pecah.Â
Setelah dilakukan pemanenan proses penanganan pascapanen yang dapat dilakukan untuk menghindari penyebaran penyakit yaitu mengoleskan semen putih atau kapur tohor pada bagian batang yang telah dipotong pada saat pemanena.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H