Desa Mojotrisno terletak di wilayah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Desa ini berbatasan langsung dengan desa Kademangan di sebelah barat, desa Dukuh mojo di sebelah selatan, dan desa Miyagan di sebelah timur. Populasi penduduk Desa Mojotrisno bervariasi, desa ini memiliki luas wilayah 1.293.827 Ha dengan kepadatan total penduduk berkisar 4196 Jiwa.
Pengelolaan sampah di desa Mojotrisno saat ini sudah berjalan dengan baik tetapi masih kurang optimal dengan pemanfaatan mesin pencacahnya dalam menghasilkan pupuk kompos. Kondisi tersebut disebabkan karena bahan sampah hasil olahan mesin pencacah tersebut membutuhkan waktu yang relatif masih lama untuk dapat terurai sempurna karena bahan  kompos organik yang dibuat terlihat umumnya masih berukuran besar, demikian juga mesin yang digunakan terkadang mengalami macet ketika bahan sampah organik yang dimasukkan ke dalam hopper dalam kondisi basah sehingga aktivitas berhenti sebentar beroperasi ketika proses pencacahan sebagaimana yang disampaikan Bapak Philipus di sela berdiskusi dan wawancara dengan anggota Tim Abdimas di desa Mojotrisno.
Tim Abdimas UK Petra yang dipandu oleh Bapak Ian Hardianto melihat kondisi ini sebagai pertimbangan untuk membantu desa Mojotrisno sebagai desa yang peduli pada pengelolaan sampah dengan programnya yang terkenal program Berseri (Bersih and Lestari) yang di pusatkan di TPS 3R. Â Berdasarkan diskusi dengan Kepala Desa Mojotrisno Bapak Nanang Sugiarto beliau menyatakan bahwa pengelolaan sampah yang dilakukan di TPS 3R memerlukan penanganan yang optimal agar dapat mengatasi volume timbunan sampah yang masuk ke TPS 3R per harinya termasuk kurangnya armada sistem transportasi bahan sampah ke lokasi tersebut.
Â
Sebagai solusi yang tepat terhadap kondisi tersebut, tim abdimas UK Petra Surabaya melakukan serangkaian kegiatan yang ada di Desa mojotrisno untuk membantu penanganan sampah menjadi optimal. Fokus yang dilakukan sementara ini adalah perlunya pengadaan mesin pencacah yang dapat menghasilkan bahan sampah organik menjadi optimal untuk menghasilkan pupuk kompos untuk pemenuhan pasokan pupuk untuk pemenuhan kebutuhan pupuk bagi tanaman penduduk di desa Mojotrisno. Pengadaan mesin tersebut di danai oleh DRTPM Kemendikbud Ristek Dikti yang diperoleh melalui hibah yang diterima oleh tim abdimas UK Petra melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Akhir kata Bapak Kepala Desa, dan pengelola TPS 3R, serta masyarakat setempat  menyatakan dukungan terhadap pengadaan mesin tersebut sehingga memberikan daya guna untuk mendukung menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang bersih dengan pengelolaan sampah yang professional sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan secara menyeluruh oleh masyarakat desa Mojotrisno untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H