Mohon tunggu...
albertusbilung
albertusbilung Mohon Tunggu... Operator - Pelajar

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Sumpah Pemuda, Menjaga Persatuan di Era Modern

5 Desember 2024   07:24 Diperbarui: 5 Desember 2024   07:26 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, merupakan momen bersejarah yang mengingatkan kita akan semangat persatuan yang ditanamkan oleh para pemuda Indonesia pada tahun 1928. Dalam tiga ikrar yang mereka ucapkan, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, tercermin sebuah cita-cita besar untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka dan bersatu. Namun, apakah semangat yang sama masih relevan dan dapat diterapkan dalam konteks Indonesia masa kini?

Dalam perjalanan sejarah, Sumpah Pemuda telah menjadi pendorong bagi para pemuda Indonesia untuk menggelorakan semangat nasionalisme dan cinta tanah air. Namun, tantangan zaman yang terus berkembang menguji relevansi nilai-nilai tersebut. 

Di tengah globalisasi, perbedaan budaya, etnis, dan agama semakin terasa. Teknologi informasi yang semakin canggih membawa dunia lebih dekat, tetapi di sisi lain juga memperlihatkan banyaknya ketegangan sosial dan kesenjangan yang merongrong persatuan.

Refleksi terhadap Sumpah Pemuda di era modern seharusnya mengajak kita untuk kembali menilai arti persatuan dalam keragaman. Persatuan bukan hanya soal menghilangkan perbedaan, tetapi lebih kepada merayakan keragaman dan menemukan kekuatan dalam perbedaan itu. Pemuda masa kini dituntut untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial yang bisa memperburuk polarisasi, serta lebih aktif dalam kegiatan yang mempererat hubungan antarwarga bangsa, tanpa memandang latar belakang sosial dan budaya.

Pada akhirnya, refleksi terhadap Sumpah Pemuda bukanlah sekadar mengenang masa lalu, melainkan sebagai panggilan untuk terus menjaga dan memperkuat persatuan Indonesia. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk mengaktualisasikan semangat Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Tugas kita adalah memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi bangsa yang bersatu, maju, dan berdaya saing, dengan tetap menghargai dan merayakan keberagaman yang ada.

Sumber: Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun