GENERALISASI SEJARAH
Berasal dari bahasa latin (generalis) artinya umum. Generalisasi artinya pekerjaan yang menyimpulkan dari khusus ke umum. Hal ini sudah diselidiki oleh peneliti-peneliti sebelumnya.Â
Hal tersebut (generalisasi) bisa dibuat sebagai hipotesis yang bersifat deskriptif, yang artinya dugaan yang bersifat sementara. Tapi, sejarah merupakan ilmu yang memacu keunikan, artinya tidak boleh hanya didasarkan asumsi umum untuk seluruh penelitian. Generalisasi Sejarah dibagi 2 jenis yaitu, saintifikasi, dan simplifikasi.
Saintifikasi
Bersifat kesimpulan umum, karena menjadi tumpuan generalisasi. Dalam sejarah, kita juga kenal namanya perkembangan masyarakat dalam generalisasi. Generalisasi sejarah biasanya digunakan untuk meneliti teori-teori yang luas.
Simplifikasi
Diperlukan agar sejarawan bisa melakukan analisis dan disederhanakan. Penyederhanaannya juga ditentukan lewat bacaan dan menuntun sejarawan untuk mencari data, sumber, kritik, penulisan, dan interpretasi.
Macam-Macam Generalisasi:
Generalisasi Konseptual
Merupakan konsep yang menggambarkan kenyataan. Saat orang menyatakan "revolusi" dan bukan lainnya, contohnya "pemogokan", "pemberontakan" maka gambarannya adalah darah, pertempuran, orang yang diadili massa, pembelotan dan pergantian pemimpin. Orang dapat menggunakan istilah "revolusi sosial", "revolusi damai", "revolusi petani", dan sebagainya. Hal tersebut adalah konotasi dan denotasi itu sendiri.
Generalisasi Personal