KESALAHAN-KESALAHAN SEJARAWAN
Menurut Prof. Dr. Kuntowijoyo kesalahan sejarawan bisa saja terjadi apabila sejarawan menuliskannya secara tidak teliti/ragu-ragu. Kemudian Prof. Dr. Kuntowijoyo menuliskan agar sejarawan dapat mempelajarinya dan menghindari kesalahan-kesalahan itu. Berikut adalah jenis-jenis kesalahan penulis sejarawan.
- Kesalahan Baconian
Berawal dari opini yang tepat, Sejarah adalah ilmu empiris. Dampaknya, orang-orang menyimpulkan bahwa satunya metode konsep, teori, ide, paradigma, hipotesis, praduga dapat dilakukan dengan mudah/sederhana.
- Kesalahan karena Kebanyakan Pertanyaan
Ini hal yang sulit yang dimana, 1 tulisan orang tidak boleh dipertanyakan. Pertanyaan yang sangat banyak bisa membuat orang kehilangan titik pembicaraan  dan tidak sempat bicara secara detail, sehingga kehilangan fokus.
- Kesalahan Dikotomi
Kesalahan ini seolah-olah memiliki 2 kemungkinan. Jika masih ada, kesalahan ini termasuk resiko yang tinggi. Jadi, sejarawan menggandeng dan memahami fakta agar tidak mengadili dan menghakimi.
- Kesalahan Holisme
Kesalahan ini hanya memilih 1 bagian penting, karena bagian itu sudah mewakili semuanya.
- Kesalahan Pragmatis
Terjadi karena tujuannya tertentu untuk mendukung sumber itu. Hal ini disebut sumber tidak tuntas/selesai.
- Kesalahan ad Honiem
Terjadi apabila pengumpulan sumber dari sejarah
- Kesalahan Kuantitatif
Sering terjadi hai ini akibat lebih percaya pada dokumen dibanding dengan testimoni biasa. Sifat ini adalah menipu statistik.
- Kesalahan Pars Pro Toto
Terjadi jika beranggapan bukti  yang berlaku untuk sebagian dan dikira berlaku  untuk semuanya.
- Kesalahan  Toto Pro Pars
Sedangkan ini adalah kebalikannya dari pars pro toto, yaitu jika sejarawan memberikan  keseluruhannya, padahal adalah  bukti  untuk sebagian.
- Kesalahan reduksionisme                 Â
Hal ini sering  dikerjakan sejarawan berideologi, sejarawan sudah menyederhanakan gejala-gejala yang kompleks.
- Kesalahan pluralisme yang berlebihan
Penyebab ketakutannya adalah, karena sejarawan sering tidak  rnenjelaskan  hal-hal. Artinya,  sejarawan  tidak menyebutkan faktor menentukan.
- Kesalahan  argumen
Terjadi apabila sejarawan melakukan kesalahan saat menguraikan ide-ide dalam waktu untuk menyajikan argumennya.
- Kesalahan generalisasi
Ada 2 kemungkinan untuk melihat kesalahan tersebut dari sejarawan yaitu generalisasi  yang tidak representatif dan generalisasi kepastian bahwa generalisasi sejarah adalah hukum global  juga berlaku untuk seluruh tempat dan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Kuntowijoyo. (1995). pengantar ilmu sejarah. edisi baru, cetakan 1, yogyakarta: tiara wacana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H