Katekis diharapkan memiliki hidup rohani yang mendalam karena mereka hidup di tengah keluarga dan masyarakat yang mengalami perkembangan yang begitu cepat dari waktu ke waktu, baik dari segi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Jika hidup rohani tidak mendalam, maka katekis tidak akan bisa bertahan menghadapi berbagai perkembangan ini dan pada akhirnya tidak dapat menghidupi Injil dalam dunia modern.
sumber bacaan
1. Alkitab Deuterokanonika. (1976). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia dan Lembaga Biblika Indonesia.
2. Brown, Raymond E. (1966). The Gospel According To Jhon (i-xii. Now York: Doubleday & Company, Inc.
3. Darmawijaya, St. (1988). Pesan Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius
4. KWI. (1996). Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius; Jakarta Obor.
5. KWI. (2006). Kitab Hukum Kanonik. Jakarta: KWI.
6. KWI. (2008). Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H