HP atau Gadget sambil dicas bisa membunuh anda. Apakah bener? Apakah kita harus mendengar perkataan emak kita tentang hal itu? Ayo cari tahu!
Banyak rumor yang sekarang muncul dikalangan Gen sekarang tentang hal jika bermainLangsung straight to the point aja, HP biasanya kita gunakan untuk hiburan tentunya dan charger digunakan untuk mengisi ulang daya baterai. Namun apa yang terjadi jika anda menggunakan HP anda dan sambil cas? Kita banyak mendengar bahwa jika menggunakan gadget saat dicas akan mengurangi umur baterai dan itu saja, kita tidak pernah mendengar bahwa menggunakan HP sambil cas bisa memicu adanya konslet atau bahkan ledakan.
Jawabannya iya! Hal ini dapat terjadi namun jarang sekali, HP yang dicas bila digunakan bisa saja meledak. Hal yang biasa memicu ini adalah karena biasanya adanya konslet di charger kita atau adanya bagian charger yang rusak atau peningkatan suhu panas yang melebihi batas sampai memicu reaksi meledak yang bisa meninggalkan luka cacat atau bahkan kematian. Contohnya ada pemuda yang meninggal tragis ini di kamarnya sendiri saat bermain HP sambil cas.
Pada tanggal 18 Juni 2023, ditemukan ada seorang mahasiswa berasal dari Universitas Negeri Makassar bernama Muhammad Yunus Mahendra (UNM) meninggal dunia diduga akibat tersengat listrik karena bermain HP sambil dicas sampai seluruh tubuhnya gosong terkabar. Perabotan rumahnya berantakan dimana-mana dan kipasnya rusak karena terkena semburan api katanya. Ia ditemukan meninggal saat adiknya (Vira) ingin berkunjung untuk memberikan undangan pernikahan, namun ia tidak tahu alamat untuk memberi undangan pernikahan itu jadi ia ingin menanyakan korban (Yunus). Adiknya pun mau mencoba membuka kamarnya yang kekunci namun g bisa dan mengunjungi pamannya dan ibunya untuk mendapatkan jawaban. Ibu dan pamannya yang khawatir karena adanya bau menyengat langsung mendobrak pintu itu dan kemudian mereka menemukan mayat korban dalam kondisi gosong atau terbakar dengan HP di genggaman di tangan kirinya bahkan tembok didekatnya sampai bewarna hitam terbakar yang menandakan sengatan listrik itu sangatlah besar tegangannya.
Polisi yang menyelediki tidak bisa pasti menentukan penyebab kematiannya yang pasti sebab mayatnya tidak bisa diotopsi karena sudah seperti itu. Kita sebagai manusia harus lebih menyaingi kehidupan kita, apalagi dengan banyaknya hal-hal dan inovasi baru di era digital dan globalisasi ini kita harus lebih berhati-hati dan jangan pernah mencoba bermain-main dengan nyawa kita sendiri.
Terima Kasih,
Signing Out.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H