Kanker juga bukan merupakan penyakit yang seperti katakanlah "pendatang baru" atau baru saja populer dikalangan masyarakat modern karena ternyata, sel kanker itu sudah lama berkembang di dalam tubuh manusia maupun hewan. telah ditemukan tulang belulang berusia kurang lebih 3200 tahun oleh mahasiswa universitas Durham dan British museum di Sudan. Letak pasti dari ditemukannya tulang itu adalah di makam di sekitar Lembah Sungai Nil. Dengan bantuan mikroskop elektron dan radiografi para ahli dapat menemukan gambaran sel kanker yang tumbuh dan menyebar di dalam tulang belulang berusia 3200 tahun itu.Â
Jelas sekali temuan hebat ini dapat membantu ilmuwan ilmuwan lainnya dalam mengetahui asal muasal dari sel kanker dan kemudian menemukan obat penawarnya disamping mengobati penderita sel kanker dengan mengangkat tumornya. Pada zaman dahulu, sel kanker berhasil ditangani dengan cara membedah tubuh penderita, kemudian mengangkat sel kanker itu sendiri langsung dari tubuh penderita. Pengobatan dengan cara bedah ini juga awal sekali pernah dilakukan oleh Ibnu Sina yang kemudian di tulisnya dalam "The Canon of Medicine", yang pengobatan dengan cara membedah tubuh baru dapat diterima secara umum pada aad ke 15 dan 16.Â
Pengangkatan ini baru boleh dilakukan setelah Dan kita harus bersyukur karena pada zaman inilah, pengobatan alternatif sel kanker menjadi semakin marak. Contohnya ada dengan menyumbat sementara pembuluh darah yang selalu menutrisi sel kanker hingga sel kanker itu sendiri mati kelaparan, pengobatan sel kanker dengan photodynamic yaitu dengan memasukkan obat yang telah dipapari cahaya kemudian disinari laser dari muar tubuh agar obat yang ada di dalam tubuh, di dekat sel kanker yang telah dituju, bereaksi untuk menghancurkan sel kanker tersebut.
Sel kanker ini sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Contoh nya adalah seperti yang diutarakan oleh seorang profesor Belanda bernama Francois de al boe Sylvius yang mengatakan bahwa, semua penyakit adalah hasil dari proses kimia, cairan getah bening asam adalah penyebab kanker. Kemudian ada lagi seorang profesor dari Jerman, Wilhelm Fabry, yang mengatakan bahwa, kanker payudara disebabkan oleh gumpalan susu di saluran susu. Itulah sebabnya, kita sering mendengar anjuran untuk para wanita untuk meremas payudara mereka supaya tidak ada gumpalan susu di dalam saluran susu di payudara yang dapat memicu sel kanker atau setidaknya berusaha  melancarkan saluran susu supaya tidak mengendap kemudian menggumpal. Ada lagi penyebab dari sel kanker yang baru baru ini muncul, yaitu lewat transplantasi organ. Bagaimana ? mari kita cari tahu di artikel di bawah ini.
Menurut saya sendiri, transplantasi organ dapat memicu sel kanker oleh karena efek samping dari proses transplantasi itu karena sejauh manusia bisa melakukan transplantasi organ, tidak ada manusia atau pasien yang bisa kembali utuh dan hidup sehat seperti orang pada umumnya. Dan jika kita kaitkan dengan kanker, transplantasi organ bisa menjadi jawaban mengapa orang itu bisa terkena kanker. seperti yang dikatakan oleh Dr Lewis Teperman, kepala bedah transplantasi di NYU Langone Medical Center di New York City bahwa, tumor tertentu akan berkembang setelah transplantasi. Tumor tertentu juga diketahui berkaitan dengan virus. Jadi ketika mereka memberikan obat imunosupresan, mereka mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan virus. Obat imunosupresan ini diberikan adalah supaya mencegah penolakan tubuh sang pasien yang diberikan transplantasi organ, walaupun tidak semua orang butuh yang namanya imunosupresan setelah menjalani oprasi transplantasi.
Lalu bagaimana imunosupresan dapat menyebabkan kanker? Imunosupresan seperti yang sudah kita ketahui tadi, mencegah penolakan dari tubuh kita terhadap organ baru yang barusan di transplantasi. Nah, sebenarnya, tubuh kita ini tidak hanya menolak benda seperti organ yang ditransplantasikan ke tubuh kita saja, melainkan semua barang atau benda asing yang masuk ke tubuh kita. Dan organ yang bukan berasal dari tubuh kita itu juga masuk ke kategori benda asing yang diterima oleh tubuh kita. Jadi, para dokter yang memberi transplantasi ke tubuh kita sangat memerlukan bantuan dari imunosupresan, agar proses transplantasi itu dapat sukses.Â
Nah, lalu coba kita pikirkan jika cara kerja dari imunosupresan saja sudah seperti melemahkan daya tahan tubuh terhadap benda asing. Lalu, bagaimana dengan benda asing yang satu ini, yang sangat berbahaya ini, yaitu sel kanker. Sudah jelas, dengan melemah nya tubuh kita, maka tubuh kita bukan hanya tidak mempan terhadap organ yang baru saja ditransplantasikan, namun juga rentan terhadap benda asing seperti sel kanker. Maka, orang yang baru saja menerima tranasplantais organ , biasanya akan mendapat perwatan dan pemantauan lebih lanjut, untuk bisa dengan cepat mengatasi gejala gejala atau efek samping setelah transplantasi organ.
Jadi, dari sini kita dapat menyimpulkan untuk tidak memakai imunosupresan dalam jumlah yang tak terkendali. Namun dalam jumlah yang sedikit dan terkontrol.
Transplantasi organ yang sebelumnya pernah terkena sel kanker juga bisa jadi penyebab mengapa orang bisa menderita penyakit kanker setelah menjalani proses transplantasi organ. Mungkin hal ini sangat jarang terjadi dikarenakan organ yang akan ditransplantasi pasti lah sudah melewati pengecekan terlebih dahulu, sehingga kualitas serta harga dari organ itu dapat ditentukan dengan jelas. Tidak mungkin organ yang sudah pernah penyakit kanker akan dihargai dengan harga yang sangat tinggi seperti halnya organ pada umumnya karena orang pasti takut jika di organ itu ternyata masih ada sel kanker yang bisa kembali menyebar jika sudah di transplantasi nantinya.Â
Namun ini tidak akan menutup kemungkinan untuk pasien terkena kanker akibat sel kanker dari organ yang ditransplantasikan itu dapat menyebar ke tubuh orang yang diberikan transplantasi. Kemungkinan hal ini bisa terjadi mungkin karena transplantasi organ secara ilegal dan tidak melalui prosedur prosedur kesehetan yang ada. Organ yang berasal dari pasar gelap juga bisa jadi asal dari sel kanker karena kita sendiri tak tahu dari mana asla organ itu. Untuk memberi kan organ, orang yang akan diambil organ nya itu harus mengijinkan bahwa organnya akan diambil dan kemudian orang itu akan dicek riwayat kesehatannya. Jika ia diketahui merokok, maka harga dari organ itu akan sangat murah, yang kemudian bisa kita ketahui bahwa organ itu tidak baik berdasarkan dari harga tadi.Â
Dailymail inggris menyebutkan bahwa di India diduga terdapat kurang lebih 2000 orang yang secara ilegal menjual organ mereka dan terdapat kurang lebih 10.000 pasar gelap yang sedang beroprasi di seluruh dunia saat ini. Angka yang sangat fantastis dan memprihatinkan karena kita tidak bisa menyepelekan asal dari organ yang akan kita beli untuk transplantasi organ. Mereka yang menjual atau mendonor ini bisa sangat banyak peminatnya karena mereka bisa hidup dengan tidak semua organ. Tentu saja yang dimaksud disini bukan nya orang dapat hidup tanpa jantung, namun misal jika kita mendonor satu saja organ yang ada lebih dari satu di tubuh kita, kita masih memungkinkan untuk hidup. Seperti paus Fransiscus yang hidup dengan hanya 1 paru paru.
Ada lagi yang menyebutkan bahwa, transplantasi anak lebih menyebabkan kanker ketimbang transplantasi organ pada orang dewasa, seperti yang ditemukan di studi di Institut Kanker Nasional A.S. yang menemukan bahwa resiko kanker pada anak - anak yang menerima transplantasi organ adalah 19 kali lebih tinggi dibanding oragn dewasa terutama meningkatnya kanker limfoma hodgkin. Dan bukan hanya potensi terkena kanker nya saja yang meningkat, tapi juga ada leukimia yang dapat meningkat hingga 4 kali lebih tinggi dari pasien transplantasi organ berupa orang dewasa, kanker lain seperti multiple myeloma, dan kanker hati juga ginjal.
Jadi, kanker itu selain disebabkan karena rokok, pola makan yang buruk, juga dapat disebabkan karena transplantasi organ yang selama ini kita anggap baik dan setelah transplantasi organ maka tidak ada maslah apa lagi. Namun justru sebaliknya. Setelah transplantasi organ , orang justru maik rumit bergelut di kesehatannya. Orang itu harus sering sering memeriksakan diri ke dokter dan memantau sampai sejauh mana perkembangan kesehatannya setelah mendapat organ baru.Â
Orang yang setelah transplantasi juga akan mendapat gejala gejala atau efek samping dari oprasi transplantasi organ itu. Seperti setelah mendapat imunosupresan, maka daya tahan tubuh orang itu akan menurun, dan orang itu akan rentan terhadap berbagai virus, dan penyakit. Ada juga penyebab dari keteledoran orang yang mengecek kondisi dari organ yang akan ditransplantasikan ke orang yang menerima organ tersebut sampai ke pasar gelap yang menjual organ organ ke rumah sakit rumah sakit di seluruh dunia secara ilegal.
Semua itu adalah penyebab dari kelalaian manusia dan belum sempurnannya teknologi kesehatan yang ada sekarang ini. Namun, kita semua bisa mencegah nya dari diri kita sendiri. Adalah dengan mencegah mentransplantasi organ dan mencegah berbagai gejala kanker yang dihimbau dari dokter dan ahli ahli kesehatan seluruh dunia. Kita bisa mencegah nya dengan kegiatan kegiatan sehari hari, seperti tidak merokok, menjaga pola makan, mengecek dan memeriksakan diri kita ke dokter setahun sekali atau dua tahun sekali dan jika terasa ada sesuatu yang tidak nyaman di tubuh kita, mencoba untuk menghindari segala kemungkinan untuk diri kita bisa celaka.Â
Namun, itu semua jangan sampai menghamba diri kita untuk bisa mengeksplor dunia lain, karena nasib kita sudah diatur oleh Tuhan yang Maha Esa. Jadi, kita jangan risau untuk mencoba hal baru, tapi jangan mencoba hal hal sesperti rokok dan narkotika karena memnag sudah jelas merugikan.
Sekian essay dari saya, jika ada secelumit kata atau beberapa kata dan hala hal yang kurang berkenan di hati anda, mohon dimaafkan dan dimaklumi karena sang penulis juga sedang belajar mengenai topik ini, dan juga sedang belajar membuat essay. sekian, terima kasih.
Daftar Pustaka :
Deherba.com
Wikipedia.org
News.gunadarma.ac.id
m.detik.com
www.livescience.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H