Mohon tunggu...
Alberto Ruyattman
Alberto Ruyattman Mohon Tunggu... -

Seorang yang senang mengamati, beropini, dan menuangkan pemikiran-pemikiran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jebret! Valentino Membawa Nuansa Baru dalam Memandu Pertandingan

23 September 2013   23:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:29 1832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga Timnas U-19 Indonesia vs Vietnam minggu(22/9) kemarin membawa ‘cerita’ baru. Pertandingan yang disiarkan oleh MNC TV tersebut dipandu oleh host Valentino Simanjuntak dan komentator Abdul Harris. Selain pertandingan yang berjalan sangat seru dan menegangkan hingga harus ditentukan lewat adu penalti. Tentu kita yang menyaksikan lewat layar kaca, mendengar kata-kata Bung Valent(Valentino Simanjuntak) yang sangat berapi-api, bersemangat, dan cenderung cerewet dalam memandu laga bersama Bung Harris. Tak pelak sehabis pertandingan ini berakhir, tak hanya Timnas U-19 yang mendapatkan sorotan dan perhatian.Host yang memandu juga sangat menarik perhatian para penonton. Mulai dari kata ‘Jebret’ yang diucapkan beberapa kali ketika pemain Timnas U-19 Indonesia melakukan shots on goal/ketika gol terjadi. Bung Valent juga membubuhinya dengan “aouw.., aouw.., aouw.. “

Kata ‘Jebret’ segera saja menjadi tren baru yang ‘menggegerkan’ dunia maya. Beberapa orang yang berkomentar di media massa menanggapi beragam kata kata Bung Valent ini. Kebanyakan memang merasa lucu, senang namun juga ada beberapa kawan yang merasa tergangggu dengan berisiknya host yang satu ini. Saya pun jujur, pertama kali menyaksikan Bung Valent memandu pertandingan merasa terganggu dengan’ keributan’, dan ‘kesibukkannya’ sendiri berkomentar dalam suatu pertandingan. Apalagi dengan gaya bicaranya yang bisa dibilang lebay dan terdengar kampungan. Namun, ketika partai final berlangsung, semakin menyaksikan semakin hilang rasa kebencian saya pada host yang satu ini. Justru saya dibuatnya bersemangat dan tak jarang tertawa terpingkal-pingkal mendengar kata-katanya, seperti “Hap..hap.. hap.. “ maupun “Aouw... aouw..aouw..”, dan ‘’gooll.., gooll.., gooll.., gooll..,gooooolllll……”, maupun Jebret! Harus diakui memang Bung Valent ini menurut saya, host yang sangat ekspresif dan berlebihan. Namun, itu dapat pula menjadi ciri khas dan kelebihannya dibanding host-host bola lainnya.

Yang membuat saya kagum juga banyak kata kata motivasi yang terucap saat Bung Valent memandu pertandingan terutama di partai final. Partai final kemarin, meski levelnya hanya U-19, namun terlihat sekali ketegangan dan keketatan pertandingan berlangsung. Apalagi, tak jarang Indonesia mendapatkan banyak tekanan dari Vietnam yang bermain all out. Di saat saat seperti itu, tiba-tiba saja Bung Valent mengajak pemirsa yang menyaksikan pertandingan itu untuk mendoakan dan memberi dukungan secara maksimal untuk Garuda Muda, Garuda Jaya. Di saat adu penalti ketika Indonesia tertinggal pun Bung Valent tetap menebar optimisme bahwa Indonesia mampu, “Kita semua meyakini bahwa Garuda Muda akan meraih hasil maksimal, merebut juara AFF U-19”, katanya. Dan entah kebetulan atau tidak, Garuda Jaya akhirnya mampu menghapus kutukan runner up Timnas kelompok usia lainnya. Yang semakin membuat saya suka atas host yang satu ini, jiwa nasionalisme yang ia kobarkan sangat luar biasa. Belum pernah saya lihat, seumur-umur host bola yang begitu berjiwa patriot. Kata-kata yang menyentuh saya, meski saya tak hafal bagaimana persisnya intinyabegini: “Pemain-pemain Timnas ini berasal dari berbagai macam daerah, tetapi mereka bersatu, berjuang, bersama dalam panji merah putih, Indonesia. “

Apalagi, ketika Bung Valent beberapa kali menyisipkan kata-kata penyemangat dan pembangkit nasionalisme yang dikutip dari beberapa apahlawan seperti Jenderal Sudirman, Sukarno, R.A. Kartini, Bung Tomo, dll. Luar biasa sekali menurut saya impactnya. Pertandingan menjadi lebih berwarna, penonton jadi ikut terbawa sekaligus optimistis kita sebagai Bangsa Indonesia mampu jika bersatu dan tidak pernah menyerah. Di antaranya:” Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah & putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga!" –Bung Tomo, kemudian “Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi.” - Jenderal Sudirman, dan tak lupa "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” -Sukarno. Meski tak berkaitan langsung dengan bola, tetapi semangat ‘45 yang dibawa oleh Valentino, memang sesuai dengan semangat dan daya juang yang ditunjukkan para pemain Timnas dalam mengharumkan nama bangsa.

Saya rasa dibalik ‘kelebayannya’ dalam memandu sebuah pertandingan Bung Valent sosok yang sangat mencintai dan memahami persepakbolaan. Terbukti, dia tak pernah salah dalam menyebut nama pemain Timnas baik itu dari kubu Indonesia maupun Vietnam. Tak salah memang Bung Valent menjadi host partai final level Timnas. Dirinya memang selain seorang host bola, juga merupakan lawyer dan CEO APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia). Setelah ini saya yakin tak sedikit orang yang menanti dan kangen suara Bung Valent kembali menemani pertandingan –pertandingan Timnas lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun