Mohon tunggu...
Alberto Nainggolan
Alberto Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hidup bukanlah mengikuti Aliran, Namun membuat Arus kedepannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Mahasiswa: Taktik Viral dan Nilai Keikhlasan menolong sesama manusia

13 Juli 2024   12:21 Diperbarui: 13 Juli 2024   18:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, platform media sosial TikTok diramaikan oleh diskusi mengenai seorang konten kreator Indonesia yang berambisi bersaing dengan salah satu ikon besar di dunia konten global.

 Untuk mencapai tujuannya, dia menggunakan taktik berbagi hadiah dengan syarat harus mengikuti akun TikTok-nya terlebih dahulu. 

Meskipun niatnya  terkesan baik, langkah ini memunculkan refleksi mendalam tentang bagaimana kita sebaiknya membantu orang tanpa mengharapkan imbalan atau belas kasih dari banyak orang.

Menurut penulis, ambisi besar dan keinginan untuk bersaing di tingkat global adalah hal yang layak diapresiasi. 

Ambisi dapat mendorong seseorang untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik dari dirinya.

 Namun, perlu diingat bahwa kompetisi yang sehat adalah kompetisi yang tidak mengorbankan nilai-nilai etika dan integritas. Membantu orang lain seharusnya didasari oleh niat tulus, bukan sekadar untuk meningkatkan popularitas atau jumlah pengikut.

Menggunakan taktik berbagi hadiah dengan syarat mengikuti akun media sosial mungkin efektif dalam jangka pendek untuk meningkatkan jumlah pengikut. 

Namun, ini bisa memunculkan pertanyaan tentang autentisitas dan niat di balik tindakan tersebut. Pengikut yang didapat melalui cara ini sering kali tidak benar-benar tertarik dengan konten yang disajikan dan hanya mengikuti demi hadiah. Akibatnya, komunitas yang terbentuk menjadi rapuh dan kurang bermakna.

Bantuan yang tulus, tanpa syarat dan tanpa mengharapkan imbalan, memiliki nilai yang jauh lebih besar.

 Ketika seseorang membantu dengan niat murni untuk memberikan manfaat, dampaknya akan terasa lebih mendalam dan lebih langgeng. 

Keikhlasan ini juga membangun rasa percaya dan loyalitas yang kuat di antara komunitas. 

Orang yang dibantu akan merasa dihargai dan termotivasi untuk juga memberikan yang terbaik bagi orang lain.

Sebagai konten kreator atau figur publik, memberikan contoh melalui tindakan nyata lebih berharga daripada sekadar kata-kata atau janji-janji. Membantu tanpa syarat menunjukkan integritas dan komitmen yang tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan. 

Perspektif ini tidak hanya meningkatkan reputasi pribadi tetapi juga menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompetitif ini, penting bagi kita untuk selalu mengingat nilai dari keikhlasan dan ketulusan dalam setiap tindakan. 

Membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan adalah bentuk kebaikan yang sejati dan memiliki dampak yang mendalam.

 Mari kita jadikan ambisi besar kita sebagai motivasi untuk berkarya lebih baik, bukan sebagai alasan untuk mengorbankan nilai-nilai fundamental kita. 

Dengan demikian, kita tidak hanya membanggakan diri sendiri tetapi juga memberikan kontribusi positif yang nyata bagi komunitas dan dunia.

Mengapa penting bagi kita untuk membantu tanpa mengharapkan imbalan?

Pertama, tindakan ini mencerminkan kemurnian hati dan niat baik. Ketulusan dalam membantu orang lain menciptakan dampak yang lebih signifikan dan abadi. Kedua, bantuan yang tulus membangun kepercayaan yang kuat. 

Ketika orang merasakan keikhlasan, mereka lebih cenderung merasa dihargai dan termotivasi untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain. Ini menciptakan efek domino positif dalam masyarakat.

Selain itu, membantu tanpa syarat juga meningkatkan integritas pribadi. Dalam dunia yang penuh dengan persaingan dan pencitraan, tindakan tulus tanpa pamrih menunjukkan karakter yang kuat dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

 Ini adalah contoh yang sangat dibutuhkan di era digital ini, di mana banyak orang cenderung mengejar popularitas dengan segala cara.

Sebagai seorang mahasiswa, penulis mengajak kita semua untuk merenungkan bagaimana kita bisa membantu orang lain dengan cara yang lebih tulus dan bermakna. 

Ambisi untuk bersaing dan mencapai hal besar memang penting, tetapi tidak boleh mengorbankan nilai-nilai fundamental seperti keikhlasan dan integritas.

 Dengan menjadikan keikhlasan sebagai dasar dari setiap tindakan kita, kita tidak hanya berkontribusi pada kebaikan masyarakat tetapi juga membangun diri kita menjadi individu yang lebih baik.

Mari kita terus berkarya dengan ambisi besar, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan keikhlasan. 

Dengan demikian, kita dapat memberikan dampak positif yang nyata dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini adalah bentuk kontribusi terbaik yang bisa kita berikan kepada dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun