Mohon tunggu...
Alberto Diovant
Alberto Diovant Mohon Tunggu... -

Pemuda, 17 tahun, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Komunikasi 2011

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Are You Hipster Enough ?

24 Juni 2012   02:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:36 4188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pemuda terlihat sedang berjalan di kampus pagi itu. Kaca mata vintage berlensa besar, kemeja kotak-kotak berlengan panjang yang dikancing hingga atas, chino pants yang digulung hingga mata kaki ditambah chukka boots berbahan suede di kakinya. Penampilannya membuat semua orang memandang dan bergumam "Wuih hipster abis gayanya!"

Hipster. Well, buat yang suka buka situs 9gag pasti hafal banget istilah ini. Hipster adalah kata slang yang muncul sekitar 1940an dan ngetren di tahun 1990an dan 2000an yang mendeskripsikan gaya pemuda/pemudi yang doyan dengan musik dan fashion yang non-mainstream. Tapi perkembangan jaman dan mode,hipster sudah menjadi mainstream di kalangan anak muda. Non mainstream yang menjadi mainstream. Jadi hipster diharuskan untuk selalu satu langkah didepan lah dibanding masyarakat awam dalam dua hal tersebut.

Pertama, mari kita lihat selera musik anak-anak hipster. Kaum hipster ini biasanya doyan musik-musik indie macamJens Lekman dan Belle and Sebastian. Malah kalo bisa, band indienya juga yang ga terlalu terkenal, yang nyaris-nyaris terkenal lah. Selain band-band indie nyaris terkenal tersebut, mereka biasanya dengerin band-band dari tahun 70-an seperti Pink Floyd, The Clash dan Bee Gees. Biasanya sih,kaum hispter ini musiknya lebih ke aliran psychedelic, dan folk. Kaum Hipster biasanya menghindari musik-musik yang masuk ke dalam top 40 chart tapi beberapa mereka juga doyan juga. Contoh Skrillex. Si mas-mas botak sebelah yang mencetin play-pause-play-pause lagu dubstep dari macbooknya di panggung. Terus music player nya juga ga sembarangan, iPod atau iPhone dengan headphone segede gaban.

Mari membahas fashionnya kaum hipster. Gampang sih ngedeteksi kaum hipster, minus ga minus, tetep make kacamata berlensa gede atau kacamata vintage. Semacam ada hukum tidak tertulis, tahap awal hipster adalah memakai kacamata vintage tersebut. Abis kacamata vintage, kaum hipster menggulung celana panjangnya hingga semata kaki sambil naik sepeda fixed gear kebanggannya. Celananya juga harus chino/khaki pants dengan warna krem atau warna-warna catchy seperti merah,biru laut atau putih. Tak ada chino pants, jeans pun jadi, tapi harus skinny dan pastinya, warna catchy. Turun dari celana, sepatu kaum hipster biasanya menggunakan chuka boots, doc mart, dock shoes berbahan leather atau suede dengan warna coklat atau krem. Biasanya sepatu ini digunakan tanpa kaus kaki atau dengan kaus kaki tapi bercorak rame. Naik ke pilihan bajunya, kaum hipster biasanya menggunakan kemeja polos (dimasukin ke dalam celana), kemeja kotak-kotak,kemeja bermotif floral, kaos polos atau kaos berisi quote atau kalimat-kalimat ironic. Selain kemeja dan kaos, kaum hipster memakai sweater atau fitted hoodies. Gaya mereka juga terkadang dilengkapi dengan tas courier, berbahan kulit atau suede. Gayanya sangat geeky deh. Oh iya, kaum hipster ini kebanyakan bertubuh kutilang (kurus,tinggi,langsing) terus menggunakan pakaian-pakaian yang ngepas sama badan. Pokoknya pakaiannya harus body fit atau sedikit kegedean lah!

Make what’s old new again. Itu merupakan prinsip kaum hipster, begitu pula buat aksesoris dan perlengkapan mereka. Kaum hipster doyan banget foto-foto, kamera favorit mereka adalah kamera analog dan kamera SLR. Gapunya kamera analog atau kamera SLR? Ga masalah, selama punya iPod/iPhone, masalah foto memfoto aman. Instal Instagram, foto, kasi efek vintage, voila! Anda resmi jadi fotografer hipster. Buat teknologi, kaum Hipster sangatlah Apple-minded. Setelah menggunakan ipod dan iphone, biasanya mereka menggunakan macbook. Kaum hipster ini biasanya ngepost fotonya di tumblr dan foto pemandangan ditambahin dengan kata-kata mutiara dengan style helvetica di tumblrnya, padahal si ganyambung antara gambar dengan kata-katanya.

Nah itulah hipster. Bukan, bukan, penulis bukan golongan pembenci hipster kok, penulis bahkan mengikuti beberapa gaya hipster seperti sepatu boots dan chino pants. Hipster ada bukan untuk dihina kok, mereka bahkan menjadi salah satu referensi gaya penulis. Kalo diperhatiin, kaum hipster itu ada di sekitar kita, atau mungkin pembaca sendiri. Coba cek, apa kalian menggunakan celana jeans digulung hingga mata kaki?Kaca mata vintage? Naik fixie mungkin? Atau anak iphone yang selalu foto-foto dengan instagram? oh atau mungkin doyan foto-foto dengan SLR atau kamera analognya? Ah sudahlah, jadi how hipster are you?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun