Mohon tunggu...
albertin sulle
albertin sulle Mohon Tunggu... Mahasiswa - Baru belajar menulis

Seorang mahasiswi di president university

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jarak Bukan Penghalang tuk Meraih Mimpi

28 Oktober 2021   17:37 Diperbarui: 29 Oktober 2021   07:47 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun yang sama Florentia sempat berfikir ingin melanjutkan kuliah di Universitas Sebelas Maret di Surakarta namun keinginan tersebut tidak tersampaikan. Dia juga sempat melamar pekerjaan di sebuah Rumah Produksi (PH) yang berada di Jakarta Selatan namun karena persaingan di kota Metropolitan yang cukup ketat di tambah lagi dia hanya berbekal ijazah D3 sehingga peluang untuk mendapatkan kesempatan untuk bisa diterima bekerja sangat sulit.  

Pada akhir tahun 2019 dia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan melamar pekerjaan di sebuah stasiun TV di Toba . Karena dukungan dari kedua orang tua dan keluarganya ia akhirnya di terima dan bekerja di stasiun TV tersebut. Namun sayangnya belum cukup satu bulan berada di toba florentia mengalami sakit-sakitan karena cuaca yang cukup dingin. Akhirnya dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.  

Dia juga sempat mengikuti Ujian CPNS namun sayangnya keberuntungan belum berpihak padanya. Sehingga pada awal tahun 2020 Florentia memutuskan untuk kembali lagi ke Bogor demi mencari pekerjaan. Dia mencoba untuk melamar di beberapa perusahaan namun tidak kunjung ada respon dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Akhirnya pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2020,berkat dukungan dari orang-orang terdekatnya Florentia memutuskan untuk kembali menjutkan kuliahnya dan setelah  mencari beberapa referensi di situs internet akhirnya dia memilih untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu Universitas ternama di daerah industri cikarang yakni di Universitas Presiden dan mengambil jurusan yang sama yaitu Ilmu Komunikasi program Sarjana (S1).

Sayangnya belum sempat merasakan suasana perkuliahan secara tatap muka di kampus universitas Presiden bahkan dia belum pernah berinteraksi secara langsung dengan dosen dan teman-teman seangkatannya karena dampak dari Virus Korona yang memaksa kampus untuk melarang aktivitas perkuliahan secara Offline atau tatap muka di awal tahun 2020 tepatnya sekitar bulan april.

Walaupun sedikit kecewa dengan keadaan yang terkadang membosankan namun hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi florentia untuk tetap semangat dalam melanjutkan pendidikan nya.Bahkan dia jadi memiliki banyak waktu luang yang akhirnya memberinya kesempatan untuk bisa lebih produktif . Dia terus berusaha mencari informasi lowongan pekerjaan di berbagai situs internet. Akhirnya dari sekian lamaran yang dia masukkan tersebut dia akhirnya mendapatkan respon dari salah satu perusahaan start up yaitu PT Saka Uniti Indonesia atau yang biasa di sebut KOMODO salah satu perusahaan agriculture berbasis digital dengan system Business To Business (B2B) yang ada di Jakarta .

Dia mulai magang di perusahaan tersebut sekitar bulan maret dan tiga bulan kemudian dia akhirnya di kontrak. Berkat keuletannya dia dan seorang temannya di tunjuk oleh perusahaan mewakili perusahaan berangkat ke lampung ke salah satu main customer mereka sebagai Trainer untuk penggunaan aplikasi digital Komodo.  Kesuksesannya tersebut bisa diraih tidak lain karena kegigihan dan sikap pantang menyerah yang dimilikinya. Serta dia juga memiliki cita-cita untuk bisa bekerja pada perusahaan dengan bidang yang sama yaitu Agriculture mengikuti jejak sang ayah.

Walau begitu  wanita yang menjadikan sosok ayahnya sebagai panutan dan sosok inspirator dalam hidupnya ini, termasuk salah satu perempuan yang introvert sehingga dia sangat selektif dalam memilih teman. Baginya kualitas lebih penting daripada hanya sekedar kuantitas. Tidak heran jika teman-temannya masih bisa di hitung jari.

Selama menempuh pendidikan di kota bogor dia memiliki seorang teman dekat pria yang juga  berdarah batak. Mereka menjalin hubungan selama kurang lebih empat tahun,namun hubungan tersebut kandas di tengah jalan karena suatu alasan pribadi yang enggan di sebut oleh florentia. Dari pengalaman tersebut Florentia sempat mengalami patah hati namun hal itu tidak menghalangi langkahnya untuk terus membuka diri dan mempelajari hal-hal baru serta baginya pengalaman adalah guru yang paling berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun