Mohon tunggu...
Albert Evando
Albert Evando Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Designer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fermentasi Silase sebagai Solusi Pakan Kambing Berkelanjutan di Desa Begaganlimo

17 Juli 2024   17:24 Diperbarui: 17 Juli 2024   17:37 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok 7 KKN R2 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bersama Mitra Peternak/dokpri

Silase memiliki berbagai manfaat bagi peternak kambing. Pertama, kandungan protein dan energi dalam silase lebih tinggi, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi susu kambing. Kedua, silase dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, sehingga peternak tidak perlu khawatir kekurangan pakan selama musim kemarau. Dengan demikian, silase membantu menjaga kesehatan dan produktivitas kambing sepanjang tahun.

Selain itu, fermentasi silase juga mendukung pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara efisien. Proses ini mengurangi limbah tanaman dan mengoptimalkan penggunaan hijauan yang tersedia. Dengan demikian, fermentasi silase tidak hanya mengatasi masalah pakan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi peternak di Desa Begaganlimo.

 

Sosialisasi Bank Sampah dengan Fermentasi Silase Kelompok Ternak Begaganlimo

 

Sosialisasi Fermentasi Silase dan Bank Pakan kepada Peternak Desa Begaganlimo/dokpri
Sosialisasi Fermentasi Silase dan Bank Pakan kepada Peternak Desa Begaganlimo/dokpri
Untuk mendukung penerapan fermentasi silase, mahasiswa KKN R2 Bagus Prasetyo dan 2 temannya, Mutiara Ajeng dan Albert Evando di kelompok 7 menginisiasi program sosialisasi dan pendirian bank sampah organik. Program ini bertujuan untuk mengedukasi peternak mengenai teknik fermentasi silase dan manfaatnya. Melalui program ini, peternak diharapkan dapat menghasilkan silase berkualitas tinggi secara mandiri.

Bank sampah organik yang didirikan oleh Kelompok 7 KKN R2 Untag berfungsi sebagai pusat pengumpulan bahan hijauan dan limbah tanaman yang kemudian diolah menjadi silase. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menyediakan sumber pakan yang stabil bagi peternak. Dengan adanya bank sampah ini, peternak dapat mengakses bahan baku untuk silase dengan mudah dan terjangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun