Mohon tunggu...
Hosea
Hosea Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Akuntansi | Peniqmat Sepakbola | Disela Semester

Hidup bisa memberi segala, bagi semua yang mau mencari tau dan pandai menerima - Bumi Manusia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Eric Garcia Membuka Mata

14 Agustus 2021   07:30 Diperbarui: 14 Agustus 2021   07:35 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, musim 2019/2020 lah yang memang menjadi ajang pembuktian dirinya pada publik. Pada musim tersebut, Eric dipasang 13 kali sepanjang Premier League berlangsung dan membantu City tak kebobolan pada 3 laga.

Sebetulnya, Eric diprediksi punya potensi untuk bisa menjadi andalan utama bek tengah City di musim baru bersama Ruben Dias. Karena sempat tersiar gosip bahwa John Stones akan hengkang. 

Namun, hingga pada 6 Agustus 2020, justru Pep menyatakan pada media bahwa Eric Garcia menolak perpanjangan kontraknya di tim yang bermarkas di Etihad Stadium itu.

Datanglah tawaran dari klub yang mendidiknya sejak 7 tahun, yaitu FC Barcelona. Pada akhirnya, Blaugrana berhasil mendatangkan Eric Garcia secara gratis dengan tawaran kontrak lima tahun, dan dengan klausa pelepasan 400 juta Euro atau setara Rp7 Triliun.

Beberapa catatan tersebut ternyata cukup bagi Koeman untuk mau mendatangkan sang pemain. Meski memang lini pertahanan menjadi pusat perhatian bagi Barcelona untuk lebih diperkuat. Selain beberapa alasan tersebut jelas status Eric sebagai Homeground player menjadikan kesepakatan keduanya terbilang lurus.

Sejak pulang ke Camp Nou, Eric langsung bermimpi dan berinisiatif untuk bisa menembus skuad utama di Barcelona. Terlebih lini pertahanan El Barca yang inkonsisten bisa menjadi alasan utama kenapa mimpinya pasti segera terwujud.

Kembali lagi pada karier internasionalnya bersama La Furia Roja. Eric memulai debutnya di ajang Euro 2020, meski di dua laga awal (melawan Swedia dan Polandia) dirinya hanya duduk di bangku cadangan. Akhirnya ia tampil sebagai starter di akhir pertandingan babak penyisihan grup melawan Slovakia, dan membantu Spanyol menang dengan skor 0-5.

Di babak gugur, Eric kembali dipercaya. Menghadapi tiga laga melawan Kroasia, Swiss, dan Italia, Spanyol tidak memasang Eric hanya pada laga melawan Swiss pada babak 8 besar.

Meski tak bisa membantu Spanyol menjuarai Euro, secara individu Eric berhasil memberikan catatan fantastis yang sebelumnya tidak terkirakan. Total tiga kali bermain, catatan akurasi umpannya mencapai 96% dan long balls nya mencapai 59% dengan penjabaran keberhasilan sebanyak 10 kali dari 17 kali percobaan. Hal ini mengisyaratkan bahwa Eric Garcia tak hanya andal pada keterampilannya menghalau serangan, tetapi peran sebagai ball playing defender juga berhasil diemban dengan apik.

Catatan lainnya, rerata kemenangannya dalam berduel mencapai 56%, padahal di Euro ini ia bertemu dengan beberapa lawan yang memiliki pemain-pemain depan yang tajam.

Setelah Euro usai, Eric tak langsung bisa kembali ke Camp Nou dan melakukan rehat seperti beberapa rekannya di timnas Spanyol. Tepat 15 hari setelah laga terakhirnya di Euro, pemain kelahiran Martorell ini kembali dipanggil ke kontingen tim nasional sepakbola Spanyol putra di Olimpiade Tokyo 2020 oleh sang pelatih Luis de La Fuente.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun