Amerika Serikat berhasil menjuarai Piala Emas Concacaf di Allegiant Stadium, Las Vegas pada Senin (2/8) pukul 10.30 WIB pagi. Mereka mampu menumbangkan salah satu kontestan terkuat yaitu Meksiko dengan skor 1-0.
Amerika Serikat turun dengan formasi 4-3-3. Sementara Meksiko turun dengan formasi 3-4-3. Laga dimulai dengan inisiatif pasukan El Tri (julukan timnas Meksiko) dalam membangun serangan lewat bawah. Hal tersebut direspon oleh Amerika Serikat dengan highpress menggunakan ketiga pemain di lini depan yaitu Matthew Hoppe, Gyasi Zardes dan sang kapten, Paul Arriola.
Pola serangan yang dibangun Meksiko pun cukup terstruktur dengan passing-passing pendek yang dengan mudah mengeliminasi highpress lini depan AS. Terbukti dari accurate passes Meksiko selama babak pertama yang menyentuh angka 83%.
Untuk memudahkan progress ke lini depan Meksiko kerap memanfaatkan sayap kiri mereka yang beberapa kali lolos dari pressing. Yaitu tempat Jesus Corona dan Jesus Gallardo berada.
Berbeda dengan AS pada saat out possession, Meksiko memiliki highpress yang lebih rapi dan terkesan agresif. Hal tersebut menyulitkan lini pertahanan AS dalam memberikan suplai bola ke tengah. Alhasil mereka lebih mengandalkan long ball yang juga tidak baik-baik amat. Dari 29 kali percobaan hanya 11 kali bola bisa sampai ke pemain yang dituju.
Salah satu momen emas bagi Meksiko di awal laga adalah saat mereka berhasil melakukan pressing kepada penjaga gawang AS, Matt Turner yang membuatnya melakukan blunder dan hampir dimanfaatkan oleh Corona untuk bisa menjadi gol. Sayang pertahanan AS yang dijaga Miles Robinson dan James Sands bisa lebih sigap melakukan clearances.
Namun, setelah blunder tersebut, Matt Turner justru tak kendor dan malah lebih sigap dalam menjaga gawang pasukan Berhalter itu. Dalam babak pertama saja, sejumlah 4 save Ia lakukan.
Pada menit ke-26, akhirnya AS mendapatkan peluang emas oleh sang kapten Paul Arriola. Pemain yang juga memiliki darah Meksiko itu mendapatkan kesempatan untuk 1 vs 1 dengan penjaga gawang Meksiko, Alfredo Talavera, naas tendangannya hanya membentur tiang.
Mendominasi jalannya pertandingan justru membuat Meksiko tertimpa musibah. Sang kapten, Hector Moreno harus menyelesaikan pertandingan lebih dulu karena mengalami cidera setelah mendarat dalam posisi yang kurang sempurna kala berduel dengan Zardes.
Hingga waktu menunjukkan 45 menit, skor masih kacamata.
Di awal babak kedua, AS maupun Meksiko masih sama-sama menerapkan pola serangan yang kurang lebih sama dengan babak pertama. Hanya dalam pertahanan, AS tampak lebih solid dan kali ini mengandalkan 4 pemain untuk mengganggu bek lawan mengalirkan bola.
Tetapi, di babak ini Meksiko tetap saja bisa lebih menguasai pertandingan dengan ball possession yang terjaga diatas 60%.
Hanya, justru AS yang cukup banyak memberikan ancaman ke gawang Meksiko. Kondisi Zardes 1 vs 1 dengan Talavera yang tendangannya masih melebar ke sisi kiri hingga Matthew Hoppe yang membukukan 2 peluang dalam 5 menit.Â
Dari sisi pasukan Gerardo Martino, mereka tidak begitu mengancam, terutama lewat tendangan-tendangannya. Dari 6 total shots, tidak ada satupun yang mengarah ke gawang.
Ingin bisa lebih tampil menyerang, Meksiko memasukkan dua pemain dengan energi baru yang punya insting menyerang, yaitu Erick Guttierez dan Rodolfo Pizarro.Â
Namun, hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan, skor masih tetap kacamata.
Masuk ke babak pertama tambahan waktu tidak membuat Meksiko kendor. Hector Herrera dkk masih menginisiasi serangan lewat penguasaan bola yang mencapai angka 63%, diatas pada babak kedua waktu normal.
Di babak ini kedua tim cenderung sabar dan menunggu terbukanya celah. Alhasil, AS dan Meksiko hanya saling berbagi 1 shots on target.
Pada babak kedua tambahan waktu segalanya berubah. Gyasi Zardes dkk lebih agresif dalam menyerang. Mereka berani memainkan formasi 2-4-4 sewaktu in possession untuk mengancam pertahanan Meksiko yang sudah membentuk 4 bek.
Serangan demi serangan yang agresif memaksa Edson Alvarez yang keletihan harus melanggar Gioacchini yang notabene baru masuk pada babak kedua dan masih tampak segar. Memang sang penyerang dari klub Caen itu cukup merepotkan lini kiri pertahanan Meksiko sejak dimasukkan. Pelanggaran Alvarez ini sekaligus membuat wasit Said Martinez mengeluarkan kartu kuning yang ketiga pada pemain Meksiko.
Alih-alih melakukan pelanggaran untuk mencegah terjadinya gol, justru petaka datang lewat skema tendangan bebas yang terjadi di menit ke-116. Kellyn Acosta yang dipercaya sebagai eksekutor mampu memberikan umpan manis kepada Miles Robinson, dan diselesaikan dengan baik olehnya lewat sundulan ke arah bawah Talavera.
Enam menit berselang, peluit berbunyi tanda berakhirnya pertandingan. Skor 1-0 untuk AS bertahan hingga akhir laga dan membuat mereka berhasil membalaskan dendam di final tahun 2019 sekaligus merengkuh trofi Concacaf Gold Cup yang ke-7. Walau raihan tersebut masih terpaut empat trofi dengan sang contender, Meksiko.
Kemenangan atas Meksiko di final ini juga membuat mereka berhasil memperkecil rekor pertemuan. Memang dalam tujuh pertemuan di final Concacaf Gold Cup, Meksiko berhasil menang lima kali, dan AS menang dua kali, termasuk pada tahun ini.
Catatan juara ini tambah impresif kala tim Amerika Serikat sendiri menyabet Fairplay award, dan sang kiper, Matt Turner, menyandang Best Goalkeeper of the tournament.
Sementara, gelar Best Player of the tournament disabet oleh gelandang Meksiko asal klub Atletico Madrid, Hector Herrera. Sedang untuk Young Player Award jatuh kepada winger Kanada asal klub New England Revolution, Tajon Buchanan.
Begitulah akhir cerita dari Concacaf Gold Cup 2021. Amerika Serikat sempat diragukan karena tidak memanggil nama beken macam Reyna, Mckennie ataupun Pulisic. Namun, kualitas dan kerja keras pemain yang sebagian besar bermain di Major League Soccer itu ternyata juga tak patut diremehkan.
Dengan skuad tersebut, Berhalter justru bisa merengkuh trofi kedua bagi AS dalam 60 hari. Setelah sebelumnya, mereka berhasil merengkuh Concacaf Nations League mengalahkan lawan yang sama yaitu Meksiko.
Sekali lagi, selamat Amerika Serikat.
Source:
- Sofascore
- Wikipedia
- @USMNT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H