Rerata ball possession sebanyak 42,3% mengisyaratkan bahwa mereka tak terlalu mementingkan penguasaan dalam pertandingan. Hal ini lah yang harus jadi catatan kala melawan Brasil di hari Sabtu nanti. Sisi counter attack harus bisa mereka lakukan seefektif mungkin agar bisa memanfaatkan lini pertahanan Brasil yang posisinya lebih maju kedepan karena mereka pasti berinisiatif menyerang.
Korea Selatan
Sempat terjegal kala melawan Selandia Baru di laga pertama grup B, membuat pasukan Kim Hak-beom ini terpacu di laga-laga setelahnya. Terbukti dari 2 laga tersebut mereka berhasil mencetak 10 gol. Rumania di hajar 4-0, Honduras lebih kejam lagi dengan 6 gol tanpa balas.
Korea Selatan memang tampak kesulitan kala menghadapi Selandia Baru karena pertahanan mereka yang cukup kuat. Namun, kala melawan Honduras dan Romania yang tak memiliki pertahanan kuat, mereka mudah memborbardir lewat penetrasi dan percobaan tembakan. Terbukti dari 2 laga tersebut, Pasukan Ginseng secara total berhasil melesatkan 39 tembakan dimana 18 tembakan mengarah ke gawang.
Banyaknya tembakan tersebut diciptakan tak lepas dari para pemain di lini serang Korea Selatan. Ada nama Lee Dong Gyeong dan Chang Hoon yang kerap bergantian menjadi pendamping sang topskor Hwang Ui Jo, yang telah mencetak 3 gol. Dimana total gol tersebut dilesatkan dalam 1 laga saja kala melawan Honduras di laga terakhir.
Menghadapi Meksiko yang juga mengandalkan skill individu dan penguasaan bola membuat Korea Selatan harus lebih banyak memberi pressing ketat pada saat lawannya membangun serangan dari bawah.
Meksiko
Lolos sebagai peringkat kedua dibawah sang tuan rumah tak berarti buruk bagi pasukan El Tri (julukan timnas Meksiko). Selain melawan Jepang, timnas Meksiko berhasil menang meyakinkan kala bertemua Prancis dan Afrika Selatan. Dari 2 laga tersebut Meksiko berhasil hanya kebobolan 1 gol dan berhasil mencetak 7 gol.