Mohon tunggu...
Albert Chandra
Albert Chandra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Mercubuana

Albert Chandra Junior - 41522110044, Fakultas Ilmu Komputer, Teknik Informatika, PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Metafora The Ring of Gyges, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

13 Juni 2024   17:25 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:25 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain reformasi struktural dan kelembagaan, penguatan moral dan etika publik juga sangat penting. Para pemimpin harus menjadi teladan dalam integritas dan kejujuran. Upaya untuk membangun budaya integritas harus dimulai dari atas, dengan para pemimpin menunjukkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai etika dan keadilan. Masyarakat juga harus didorong untuk aktif dalam mengawasi dan melaporkan praktik korupsi, serta menolak segala bentuk korupsi dalam kehidupan sehari-hari.

 Harapan ke Depan

Dengan terus berjuang melawan korupsi dan menegakkan nilai-nilai keadilan, Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang lebih bersih dan transparan. Ini adalah tugas yang memerlukan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga penegak hukum, media, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat luas. Dalam proses ini, penting untuk selalu mengingat bahwa integritas dan keadilan adalah fondasi utama dari suatu masyarakat yang sejahtera dan beradab.

Seperti yang ditunjukkan oleh cerita Gyges, kekuasaan tanpa pengawasan dapat dengan mudah disalahgunakan. Namun, dengan pengawasan yang efektif, transparansi, dan komitmen kuat terhadap nilai-nilai keadilan, kita dapat mencegah kekuasaan tersebut menjadi alat untuk melakukan tindakan amoral. Dengan demikian, kita dapat membangun Indonesia yang lebih adil, di mana setiap warga negara dapat menikmati kesejahteraan yang merata dan sistem yang bebas dari korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun