Mohon tunggu...
Albert Fidelio Rustanto
Albert Fidelio Rustanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar Kolese Kanisius Jakarta

Pelajar yang penuh dengan ambisi dan cinta kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan atas Artikel "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris" Karya Ari Indarto

29 Mei 2023   10:48 Diperbarui: 29 Mei 2023   11:18 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tanggapan saya akan artikel tersebut adalah bahwa tujuan dari sebuah teks anekdot itu sendiri adalah untuk mengkritik sekaligus untuk membangkitkan tawa dari para pembacanya. Namun, teks anekdot itu sendiri kemudian bisa "teralih-fungsikan" menjadi sesuatu yang mampu menimbulkan adanya kesalahpahaman. bagi para pembacanya. Hal demikian bisa terjadi karena adanya kritikan yang terlalu menjurus, atau sentimen yang berbeda dari pembacanya dengan penulisnya. Teks anekdot yang awalnya bertujuan untuk memperkuat pesan-pesan positif kepada pembacanya, kemudian menjadi sesuatu yang mampu berdampak negatif di masyarakat. 

Teks anekdot sendiri merupakan jenis teks yang berisi cerita pendek yang bertujuan untuk menghibur pembaca atau pendengar melalui penggunaan unsur humor, kejadian lucu, atau ironi. Anekdot biasanya menggambarkan kejadian nyata atau fiktif yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Cerita dalam teks anekdot umumnya singkat dan memiliki alur yang sederhana, sering kali mengandung twist atau kejutan pada akhir cerita yang membuat pembaca terkejut atau tertawa.

Selain dengan tujuan hiburan, anekdot juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan moral, nilai-nilai tertentu, atau mengkritik suatu situasi atau kebiasaan dengan cara yang ringan dan tidak terlalu serius. Penggunaan bahasa yang sederhana dan penokohan yang jelas adalah ciri khas teks anekdot.

Contoh teks anekdot:

Suatu hari, guru Pendidikan Kewarganegaraan menjelaskan perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) dari periode ke periode. Ia juga menjelaskan alasan perubahan UUD di Indonesia.

Di tengah kelas, Amin tampak tertidur di kelas. Guru tersebut menegurnya.

"Amin, jelaskan perubahan UUD, lalu apa maksud peraturan diatur di UUD," kata sang guru.

"Kalau kenapa diatur di UUD, saya tahu Bu. Soalnya, semuanya akhirnya memang UUD, Ujung-ujungnya Duit," celetuk Amin.

Kawan-kawan Amin cekikikan, sang guru geleng-geleng kepala.

Dari anekdot tersebut, ada kritikan yang ingin disampaikan kepada penulis tentang salah satu ketamakan manusia yang hanya ingin memiliki kekayaan saja (duit), kekayaan yang menjadi tolak ukur seseorang dan menjadikan seseorang menjadi pribadi yang angkuh dan seringkali merasa "paling hebat" dikala memiliki kekayaan yang lebih daripada orang lain. 

Fungsi dominan teks anekdot adalah memberikan hiburan kepada pembaca atau pendengar melalui cerita pendek yang lucu dan menghibur. Disamping itu semua, teks anekdot dapat melepaskan stress, meningkatkan koneksi sosial, dan menjadi alat pengajaran yang menyenangkan dengan menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai tertentu kepada pembacanya. Selain itu, teks anekdot juga dapat digunakan untuk mengkritik suatu situasi dengan humor, menjadikannya sarana yang efektif dalam menyampaikan kritik dengan cara yang ringan dan tidak terlalu serius. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun