Mohon tunggu...
Alben Tajudin
Alben Tajudin Mohon Tunggu... Pengacara - Gerakan Penyadaran

Berjuang Untuk Rakyat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

14 Title

13 Februari 2014   18:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia ( DI/TII ) Kartosuwiryo, Teuku Daud Beureuh di Aceh, dan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Pemberontakan DI/TII adalah urusan internal pergerakan rakyat Indonesia, sebagai bagian dari perjuangan merintis, mempersiapkan, dan mengantarkan rakyat Indonesia kemerdekaan dan kemudian bersama-sama melaksanakan, mempertahankan dan menegakkan proklamasi kemerdekaan itu.

Pemberontakan ini terjadi disebabkan oleh perbedaan visi, strategi, dan taktik dalam mengusir kolonialisme belanda dari bumi pertiwi. Juga karena watak yang keras menegang prinsip, tidak sabar menyaksikan sikap kompromi dengan Belanda, dan tidak pernah diajak berkonsultasi atau bermusyawarah tentang itu.Itulah salah satu pemberontakan dari beberapa pemberontakan yang terjadi pada saat mempertahankan kemerdekaan indonesia. Bayangkan berapa korban yang sudah melayang persoalan hanya mempertahakan kemerdekaan Indonesia, yang itu datang dari parang pejuang sendiri. Belum lagi para pejuang yang tewas dalam medang perang menghadapi belanda yang 3.5 abad menjajah Indonesia.

Maka daripada itu untuk menghasilkan pemimpin yang baik atau sang Negarawan pada bangsa ini kita harus kembali pada jati diri bangsa dan pilar bangsa Indonesia yang telah dirumuskan oleh The Founding Father yaitu adalah sumpah pemuda, pancasila, proklamasi kemerdekaan Tahun 1945, dan UUD 1945. Kalau bangsa Indonesiasudah bisa kembali kepada jati di bangsanya, maka insyaAllah bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju dalam segala aspek kehidupan.

Oleh : Alben Tajudin
*Gerakan Penyadaran*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun