Mohon tunggu...
Albe Aryadi
Albe Aryadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tukang ngamati

Pecinta tempe goreng,lelaki kampung tapi gak kampungan. Dear pembaca harap dimaklumi tulisan dibuat dengan tata dan gaya bahasa yang sederhana,karena penulis tidak sekolah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bye-Bye Prett, Bong-Bong Prettt!

25 Juni 2019   05:07 Diperbarui: 25 Juni 2019   05:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nah ini pertanyaan menarik,kenapa mau disebut cebong dan kampret..?..Menurut gue sih gak ada yang mau disebut begituan.Semua mengalir gitu aja deh...hahahaha..konyol..kenapa konyol.Karena cebong dan kampret tidak sempat membela namanya sendiri ketika berdebat karena yang terpenting bagi mereka junjungan mereka jangan sampai dibully.Jadi ketika mereka berdebat tuh ya manggilnya bong dan pret sudah melekat.hahaha.

Dimanapun tempat mereka ada karena sifat mereka yang sama ~sama militan.Gak tahu tempat deh pokoknya dimana ada tempat disitulah dijadikan arena debat,coba aja lu cari di semua media sosial,baik facebook,twitter,youtube maupun IG tempat Narsis pun jadi arena debat unfaedah.kwkwwkwk..apakah mereka itu akun robot yah memang ada mereka akun robot tapi juga akun real atau asli.Artinya memang benar~benar sudah melekat nih julukan cebong dan kampret.

Cebong dan kampret adalah bagian terpenting dalam pesta demokrasi?..

yah kalau ada yang bertanya begitu,,saya jawab yesss..lebih tepatnya peran mereka itu sangat penting.Tanya kenapa?..Jawabnya tanpa mereka pilpres akan terasa biasa~biasa aja gak WOW.Yah karena merekalah yang memancing emosional orang yang tadinya agak kurang ngeh sama dunia politik jadi ikut bergairah ngomingin politik.Karena mereka gerah dengan kelakuan cebong dan kampret karena apa yang ada dimuka bumi ini pasti dikasih cover politik..ibaratnya ada orang pacaran ciuman di tengah sawah malam~malam digigit nyamuk pun pasti dibawa keranah politik sama cebong ma kampret.Nah mau gak mau semua jadi ikut ngomongin politik.

Dampak baik fenomena cebong dan kampret.

menurut gue ada baiknya fenomena cebong dan kampret,baiknya adalah membuat gaduh dan rame pesta demokrasi..yang tadi anti dan tak acuh dalam dunia politik terpaksa ikut tahu politik,baik ibu~ibu rumah tangga yang tadinya suka gosipin tetangga jadi ikut gosipin politik,bapak~bapak yang tadinya disawah atau di ladang ngomongin masalah tanaman atau pertanian jadi ngomongin politik.akhirnya semua jadi melek politik ikut memikirkan nasib bangsa.

Dampak buruk dengan istilah cebong dan kampret.

Dengan kemelekatan sebutan cebong dan kampret untuk menandakan sebuah identitas pendukung kepada sosok yang didukungnya.Kita tahu Pilpres 2014 banyak menguras segalanya baik tenaga,otak,emosi dan sebagainya,tak terkecuali masuk dalam kehidupan sehari~hari kita,tak jarang kita mendengar hubungan antar teman,saudara maupun keluarga tepecah atau rusak hanya karena berbeda pandangan politik.ouhhh sampai segitunya..yah itu nyata loh..Demi sebuah eksistensi dalam sebuah perdebatan unfaedah di dunia maya mereka sampai membawa emosional mereka ke dalam dunia nyata atau kehidupan sehari~hari.

Mereka sama~sama yakin dengan apa yang mereka yakini,mereka adalah para korban politikus yang haus ambisi.Mereka sampai lupa bahwa ada yang jauh lebih penting dari sebuah politik praktis yaitu kehidupan nyata mereka sehari~hari yaitu kehidupan mereka bersama teman,kelurga dan dalam kehidupan bermasyarakat.

Kapan akan berakhir kisah cebong dan kampret?..

kapan berakhir, pastinya kisah cebong dan kampret ini akan berakhir tapi entah kapan waktunya gue gak bisa mastiin karena kisah perseteruan mereka itu sudah sampai masuk ketulang sum~sum..eh tapi cebong gak punya tulang ya?..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun