Lirik di atas bisa kita artikan bahwa berusaha mencari hal yang disukai Tuhan adalah sebuah hadiah untuk perjalanan. Tersenyum apapun bentuknya kita bisa maknai sebagai sebuah perjalanan.
Berani melangkah
Teringat ketika usia remaja dulu. Tentang keputusan untuk merantau dan bersekolah di kota orang.
Sebagai remaja sudah memulai sebuah langkah meninggalkan kenyamanan rumah di kampung halaman sendiri. Akhirnya, tempat perantau sejak SMA kala itu mengajarkan tentang arti berani melangkah.
Begitulah kiranya jika kita merenungi syair yang dituliskan Imam Syafii, "Wassyamsu lauwaqafat fil fulqi daaimatan lamallahan naas". Artinya: Matahari jika hanya di porosnya maka (umat) manusia akan bosan dengannya.
Imam Syafii menggunakan perumpamaan matahari sangatlah dalam. Bergeraklah terus dan proseslah dengan konsisten jika ingin membawa terang layaknya mentari.
Tantangan baru
Bergerak! Menemukan tantangan baru dalam sebuah perjalanan.
Hidup selalu menemukan jalan baru. Pergilah! Suara hati teriak tak henti.
Ya, nurani manusia selalu bertutur mengikuti alur hati. Istilah alur hati kata lainnya kata hati namun lebih kepada kemauan untuk pergi karena perasaan mencar pengalaman baru.
Bahkan pejalanan menuju ketempat perantauan adalah sebuah tantangan baru. Inilah alur hati menurut pikiran liar saya.
"Lihatlah dunia dalam terang, itulah kita"
Seperti lagu terbaru Tompi berjudul "Goyang Berdendang". Tulisan kali ini kita tutup dengan satu penggalan lirik "Lihatlah dunia dalam terang, itulah kita".
Dunia dalam terang. Menatap luasnya dunia, Pergilah! Itulah kita, beranilah!