Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Tradisi Imlek: Penuh dengan Falsafah Hidup

29 Januari 2025   11:28 Diperbarui: 29 Januari 2025   11:28 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Imlek adalah Kita"

Tulisan ini saya persembahakan kepada siapapun. Karena masyarakat Tionghoa adalah kita. Jadilah, "Imlek adalah Kita".

Setidaknya pernyataan di atas berangkat dari hati terdalam saya karena berteman, berkenalan hingga memiliki bapak angkat berdarah Tinghoa. Selamat menikmati!

Imlek bukan sekadar perayaan tahun baru bagi masyarakat Tionghoa. Di balik kemeriahannya, ada tradisi-tradisi yang penuh falsafah hidup. 

Dari membersihkan rumah hingga bagi-bagi angpao, semuanya punya makna mendalam yang bisa kita ambil hikmahnya. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Bersih-bersih Rumah: Buang Sial, Sambut Keberuntungan

Sehari sebelum Imlek, rumah-rumah sibuk dibersihkan. Konon, debu dan kotoran yang menumpuk melambangkan kesialan di tahun lalu. 

Dengan membersihkannya, diharapkan energi negatif ikut tersapu dan keberuntungan bisa masuk dengan leluasa. Tidak hanya adu peruntungan ini fakta bahwa rumah yang bersih mengundang banyak kebaikan bukan.

Menariknya, pada hari pertama Imlek, justru tidak boleh menyapu lantai! Alasannya? Jangan sampai keberuntungan yang baru masuk malah ikut terbuang. 

Jadi, kalau mau beruntung, simpan dulu sapu dan pel sehari saja. Jika kita telisik tradisi ini seolah ingin mengajari bahwa jangan buru-buru lihat dan amati baik-baik peluang yang ada sebelum membersihkan banyak hal dalam hidup. Tunggu barang sejenak!

2. Makan Malam Keluarga: Hidangan Penuh Makna

Malam sebelum Imlek, keluarga besar berkumpul untuk makan bersama. Menu yang disajikan pun penuh simbolisme. 

Ikan misalnya, dalam bahasa Mandarin disebut "yu", yang berarti keberlimpahan. Mie panjang melambangkan umur panjang, sementara pangsit melambangkan rezeki karena bentuknya mirip batangan emas kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun