Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menteri dengan Wajah Lama dan Baru, Inikah Kabinet Zaken?

18 Oktober 2024   14:09 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:11 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka (Prabowo dan tim) akan menempatkan orang-orang teknokratis tentu akan ada unsur politisnya

Gita Wirjawan, 2024

Ungkapan di atas datang dari salah satu tokoh sekaligus mantan mentri di era presiden Susilo Bambang Yudoyono sebagai mentri perdagangan kala itu. Beliau mengungkapan bahwa Prabowo memiliki kecendrungan untuk menyiapkan mentri berkompeten dan lebih teknokratis walau tetap ada unsur politisnya, imbuhnya tegas. 

Melihat tantangan hari ini, kita butuh mentri profesional. Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Data tentang pengangguran yang hapir 70% lahir dari universitas-universitas adalah satu masalah besar diantara masalah lainnya. 

Prabowo mulai perjalanan pemerintahan 

Sebelum tulisan ini kita lanjut ada utas ucapan rasa hormat dan selamat kepada presiden terpilih Prabowo Subianto yang dalam hitungan hari kedepan. Resmi menjadi pemimpin birokrasi tertinggi di negeri ini. Ya, menjadi presiden ke-8 Republik Indonesia. 

Dua hari lagi pelantikan akan dilaksanakan berikut juga akan ada pembentukakn kabinet baru. Ini adalah perjalanan babak baru pemerintahan yang akan di mulai pak Prabowo. 

Dari Zaken ke Oposan 

Tentu kritik dan gerak oposan dari berbgai lini utamanya masyarakat sipil akan jadi pertarungan tersendiri di masa berjalannya pemerintahan. Dengan rasa pesimis dan semoga ini salah bahwa tidak akan ada pembukaman pada suara-suara vokal sebagai bentuk kontribusi demokrasi dalam mengawal kebijakan pemerintahan mendatang. 

Selamat memulai pemerintahan pak Prabowo. Ini awal sebuah tulisan dan akan lahir tulisan-tulisan berikutnya demi berlangsungnya perjalanan pemerintahan yang lebih baik. Bapak selalu mengistilahkan Good Gavernence, karena intelektual tingga yang bapak miliki permulaan dan niat awal untuk memutuskan baiknya kebijakan secara kolektif sudah jadi niatan dalam kantong kita semua. 

Menteri Zaken yang dijanjikan 

Ketika kita meng-highlight sejarah maka kabinet Zaken sudah ada dalam tinjauan sejarah. Kembali ke tahun 1957 era Bung Karno dengan Kabinet Djuawanda hingga Kabinet Natsir ini dianggap kabinet zaken awal dalam sejarah kabinet di Indonesia. 

Kemudian saat ini ditegaskan oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih. Prabowo memandang perlunya profesionalitas dalam agenda membangun bangsa. Ya, harapannya ini terwujud dan membungkam suara oposan yang pesimis termasuk penulis tulisan sederhana ini. 

Pada akhirnya mentri Zaken dijanjikan di periode pemerintahan kali ini. Akankah terwujud dengan angka 100%, ini tentu akan jadi harapan semu. Setidaknya saya pribadi berharap sebagian besar adalah profesional. Mentri zaken yang dijanjikan itu pun terwujud dan memberikan dampak positif bagi pembangunan 5 tahun ke depan.   

Menteri-Menteri dengan Wajah lama dan Baru 

Tanpa harus menyebutkan nama-nama mentri yang diprediksi akan bergabung dengan kabinet zaken. Media sudah melakukan reportasi alias pemberitaan yang begitu masif. 

Artinya pergantian pemerintahan tidak terlalu memperlihatkan pergantian signifikan. Tentu hal ini ada baik dan buruknya, dengan kacamata berimbang saya mencoba melihatnya lebih kritis. 

Untuk wajah baru yang datang sejatinya jadi tantangan tersendiri. Sependek pengamatan saya ada beberapa tokoh dengan usia terbilang muda bahkan ketua pemuda di sebuah ormas juga dipanggil dalam sesi koordinasi kementrian zaken yang akan dibentuk oleh presiden mendatang. 

Secarik catatan kritis

Baik wajah baru atau wajah lama tidak menjadi persoalan yang begitu penting untuk dibicarakan. Namun satu hal sebagai sebuah catatan kritis dari saya ialah pemerintahan mendatang harus berani membuka diri secara profesional juga berikut zaken mentri yang dibentuk nanti. 

Presiden maupun mentri sejatinya bisa membuka ruang untuk mendapakan kritik, tentu apresiasi akan hadir dengan sendirinya diawali dengan kesedian untuk terbuka. Hasil kerja profesionalnya dinanti oleh 280 juta penduduk Indonesia selama 5 tahun kedepan. 

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun