Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia dan beberapa negara lainnya diantaranya Timor Leste, Papua Nugini hingga Singapura bahkan. Kunjungan pimpinan tertinggi bagi umat Katolik ini tentu memberi dampak dan arti penting tersendiri.Â
Sosok Paus Frnasiskus sejatinya tidak hanya sebagai pimpinan tertinggi di Vatikan atau bagi umat katolik saja. Beliau juga dikenal sebagai tokoh perdamainan. Banyak pesan-pesan perdamaian berasakan nilai-nilai kemanusia yang beliau hasung.Â
Ditengah gejolak isu politik global yang kian memanas salah satu juru damai dunia ini mengingatkan semua. Agar setiap umat beragama bahkan manusia secara umum untuk menjaga asa perdamaian.Â
Mengenang sosok perdamaian dari IndonesiaÂ
Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan
Celetuk sigkat Gus Dur kala diturunkan kala diturunkan alias dimakzul dari kursi keprsidenan. Takut perpecahan terjadi dan pertumpahan dara maka beliau turun dari jabatan tetinggi politiknya.Â
Dengan celana pendeknya dan kaosan saja. Santai tanpa beban politik Gus Dur secara berani menyatakan turun dan tidak lagi menjadi presiden Republik Indonesia.Â
Banyak diantara kita memaknai fenomena di atas adalah peristiwa politik. Luput dibenak kita bahwa ini adalah peristiwa kemanusiaan, beban perdamaian yang begitu besar dipikul oleh juru damai milik dan kebanggan kita bersama. Gus Dur layak kita nobatkan sebagai bapak perdamaian tidak hanya tokoh politik yang pernah berkancah di negri tercinta.Â
Dari Paus Fransiskus hingga Gus Dur
Mendengar berita datangnya tokoh perdamaian dunia dari Vatikan. Saya teringat dengan sosok hebat dari negeri kita sendiri. Ya, diantara kita sangat familiar dengan Gus Dur alias Abdurrahman Wahid.Â
Gus Dur sebagai presiden ke tiga Indonesia juga dengan sosoknya seperti Paus Fransiskus yaitu tokoh agama. Namun keduanya memiliki kesamaan yaitu dikenal sebagai tokoh perdamaian dunia.Â
Gus Dur lebih dulu pergi sejak 2009 lalu, simbol perdamain bahkan persaudaraan dari sosok satu ini masih membekas hingga kini. Jika Paus Fransiskus mendapatkan ribuan kunjungan begitupun Gus Dur hingga hari ini walau sudah wafat makamnya mendapatkan ribuan kunjungan tiap harinya.Â
Fenomena ramainya kunjungan terhadap makam Gus Dur bisa diartikan sebagai simbol perdamain. Pengunjung makam beliau lintas agama, suku dan ras.Â