Cerita menarik bermula dari desa Alas Malang, kabupaten Banyumas, di mana seorang Guru SD bernama Sarno Ahmad Darsono telah menulis bab tersendiri dalam sejarah durian. Sejak tahun 1980-an, ketertarikannya terhadap dunia persilangan membawa hasil yang luar biasa dengan mengawinkan berbagai jenis durian. Beliau, seorang petani dan guru sekolah dasar, berhasil menyilangkan 10 varietas tanaman durian, termasuk durian montong, musangking, kuning mas, dan tujuh jenis durian lokal lainnya.
Pencapaian gemilang ini terwujud pada tahun 1990-an, dan dari hasil persilangan yang beragam, muncullah durian yang diberi nama "Binekha Bawor." Nama ini terinspirasi dari konsep Bhineka Tunggal Ika, yang secara filosofi mencerminkan keberagaman dalam kesatuan. Filosofi ini tercermin dalam proses perkawinan silang durian, di mana Bawor lahir sebagai buah yang menyatukan keberagaman.
Selain itu, nama "Bawor" sendiri diambil dari kata "diowor-owor," yang artinya dicampur-campur. Ini merujuk pada batang akar durian yang bercabang dan merupakan perpaduan dari beberapa varietas durian. Beberapa pohon durian memiliki tiga akar batang, sementara yang lain memiliki empat.
Menariknya, Bawor bukan hanya dikenal di Pulau Jawa, tetapi juga telah meraih popularitas di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, buah ini berhasil menarik perhatian mancanegara dan telah diekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi.
Fakta-fakta Menarik tentang Durian Bawor:
Filosofi Bhineka Tunggal Ika: Nama "Binekha Bawor" mencerminkan keberagaman durian Bawor, menjadi perpaduan dari berbagai varietas durian.
Ekspor Internasional: Durian Bawor telah menjadi buah lokal Indonesia yang diminati oleh mancanegara. Negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi menjadi penikmat cita rasa durian Bawor yang lezat.
Potensi Pertumbuhan di Berbagai Daerah: Durian Bawor dapat tumbuh subur di daerah dengan ketinggian 500–1.000 meter di atas permukaan laut. Buah ini dapat berbuah di usia 3–5 tahun dan dapat dipanen hingga 3 kali dalam setahun.
Potensi Pengembangan Durian Bawor:
Durian Bawor memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor dan produk olahan. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas durian Bawor, beberapa langkah dapat diambil:
Peningkatan Pengetahuan Petani: Memberikan pelatihan kepada petani tentang teknik budidaya durian Bawor yang baik.
Bibit Berkualitas: Menyediakan bibit durian Bawor yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan keberhasilan tanaman.
Dukungan Sarana dan Prasarana Pertanian: Memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada petani untuk meningkatkan hasil produksi.
Durian Bawor sebagai Durian Favorit:
Meskipun kekayaan buah lokal seringkali terlupakan, durian Bawor berhasil mencuri perhatian dengan cita rasa dan keunikan tersendiri. Buah ini sudah dilirik oleh negara-negara mancanegara dan diakui sebagai buah lokal Indonesia yang mampu bersaing di pasar internasional.
Dalam pengalaman pribadi, durian Bawor menjadi buah favorit penulis dan pasangannya. Cita rasa yang terkesan pertama kali mencicipinya membuatnya dianggap sebagai buah lokal paling nikmat yang pernah mereka rasakan. Keberlanjutan upaya dalam mengangkat keistimewaan buah lokal, termasuk durian Bawor, diharapkan dapat menjaga keberagaman dan kekayaan buah lokal Indonesia untuk dinikmati oleh generasi-generasi mendatang. Selamat menikmati durian Bawor, buah lokal yang tidak hanya menggoda tetapi juga memanjakan lidah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H