Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Minimalis dan Isu Lingkungan

29 November 2023   19:33 Diperbarui: 7 Desember 2023   17:52 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum jauh mengurai pembahasan tentang kaitan antara hidup minimalis dan kaitannya dengan isu lingkungan. Saya hanya ingin bercerita sedikit tentang gambaran besar sebuah negara Paman Sam yang kita kenal dengan Amerika dan konsep American Dream-nya. 

Singkatnya cita-cita bahwa Amerika maju ini di era modern yang semakin kompleks oleh sebagian warganya memaknai bahwa American Dream adalah negara yang mewadahi sumber kebahagiaan bagi warganya dan inilah yang diperjuangkan oleh sebagian warga Amerika yang menganut konsep hidup minimalis yang mereka sebut the minimalist.  

Kenapa hidup minimalis jad trend positif di Amerika dan negara-negara eropa sebagian? Ya karena material atau bertumpuknya barang misal baju yang kita miliki hanya jadi momok dan beban terasa baik lemari hingga hati kita hehehe. Penjelasan sederhana ini teramat dangkal demi tujuan untuk sama-sama paham apa arti konsep hidup minimalis. 

Konsep ini sejatinya hanya ingin mendorong banyak manusia untuk tidak terjebak dalam gaya konsumeris yang berlebihan justru harus adanya tindak kesederhanaan yang dilakukan secara total. Sebut saja penulis asal Amerika yang mempropagandakan hidup minimalis dalam bukunya The Minimalists: Less is Now secara total menggambarkan bahwa kebahagiaan bisa diraih dengan hidup minimalis bahkan mampu menyelamatkan lingkungan sekitar. 

Berbicara isu lingkungan tentu lingkupnya sangat luas dan belakangan permasalahan ini begitu marak dan terus disuarakan oleh banyak sekali pemerhati lingkungan. Lingkungan berhubungan erat dengan minimalis adalah sebuah kepastian, banyak pelaku konsep hidup tersebut kepekaan terhadap alam dan keinginan kuat menjaga lingkungannya dilakukannya secara nyata dan penuh kesadaran. 

Tahun 2023 saja Plastic Waste Maker Index melaporkan hampir 150 juta metrik ton sampah plastik yang terkumpul tahun ke tahun sejak 2021. Inilah kenapa konsep hidup minimalis itu jadi konsep yang berhubungan erat dengan isu lingkungan. Masalah plastik saja kita masih harus menaruh perhatian yang teramat besar. Belum lagi masalah penebangan hutan liar yang tidak bisa dihentikan. 

Ketika kita berbicara tentang hidup minimalis, tidak hanya sekadar mengenai meminimalisir benda-benda fisik di sekitar kita. Lebih dari itu, hidup minimalis menjadi pilihan gaya hidup yang berkesinambungan dengan mempertimbangkan dampak setiap keputusan dan pembelian terhadap lingkungan. Masalah sampah plastik yang terus meningkat menjadi bukti nyata bahwa kita perlu mempertimbangkan kembali cara kita mengonsumsi barang-barang sehari-hari. Konsep ini mendorong untuk memiliki barang-barang yang benar-benar diperlukan, menghindari pembelian impulsif, dan memilih produk yang ramah lingkungan.

Namun, masalah lingkungan tidak hanya terbatas pada sampah plastik. Sorotan juga terarah pada penebangan hutan liar yang semakin tidak terkendali. Hutan-hutan, paru-paru bumi, terus menderita akibat eksploitasi manusia yang berlebihan. Hidup minimalis dapat memberikan kontribusi positif dalam memerangi penebangan liar dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan. Dengan mengurangi konsumsi bahan-bahan kayu yang tidak terkelola dengan baik, kita dapat membantu memperlambat deforestasi yang merusak ekosistem alam.

Dengan demikian, hidup minimalis bukan hanya tren gaya hidup, tetapi juga jawaban konkret terhadap tantangan lingkungan global yang semakin mendesak. Melibatkan diri dalam perubahan kecil, seperti memilih produk ramah lingkungan, mengurangi limbah plastik, dan mendukung praktik-praktik berkelanjutan, merupakan langkah-langkah penting dalam upaya kolektif kita untuk melindungi planet ini.

 

Selengkapanya: Seni Hidup Minimalis, Isu Lingkungan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun