Beberapa waktu lalu semakin bertambah tahun usiaku. Tentu harapan dan doa untuk diri sendiri begitu hebat akan menjadi lebih baik. Sekilas dan kebanyakan kita menginginkan hal demikian. Setiap tahun berdoa pada Tuhan untuk segala kelancaran, kemudahan dan menjadi diri dengan versi terbaik kedepan.Â
Apa pelajaran pentingnya jika harus merefleksikan segala harapan di atas. Tentu harapan itu semuanya baik dan patut di-aamiin kan secara serius. Aku hanya takut semua harapan tinggi hanya jadi ekspektasi jika tidak diikuti usaha semaksimal besarnya harapan tadi.Â
Aku ingin bercerita sedikit tentang catatanku hari setelah kurang lebih tinggal dan bekerja di Semarang dalam waktu singkat. Dalam pekerjaan yang harus mengambil target kerja yang tidak main-main saja itu terkadang menguji mental kita sejauh mana akan menyerah atau bertahan.Â
Nah, singkatnya dalam kerja dengan target yang besar tadi aku justru menikmati prosesnya dan selalu bersedia menjalani tantangan demi tantangan yang diberikan. Dipindah tugaskan dari satu kota ke kota lain bahkan selalu siap. Inilah menurutku bahwa harapan besar dan semua doa baik harus kita jawab dengan kerja besar bahkan walau dihadapkan dengan tantangan yang besar sekalipun.Â
Dari singkat uraian di atas sadarlah diri ini bahwa harapan dan tindakan adalah dua kepak sayang tidak terpisahkan. Karena tahun politik tidak ada salahnya kita melihat tokoh politik dunia yang pikiran serta harapannya sejalan dengan tindakannya. Sebut saja Nelson Mandela dimana pikiran besarnya tentang perdamaian begitupun tindakannya yang melawan segala bentuk penindasan, penjajahan bahkan pada rasisnya warna kulit yang beliau bela hingga detik darah penghabisan.Â
Lihat Kennedy dengan harapan besar dan tindakan tegas dengan semua tantangan dihadapan. Sikap besar ini dibayar dengan harus hilangnya nyawa beliau. Di negeri ini ada bung Karno yang menulis buku Indonesia Menggugat ia berhasil menarasikan persatuan maka bersatulah kita dan merdeka. Ketiga tokoh politik di atas menjadi diri sendiri karena pikiran dan tindakannya sejalan.Â
Aku memaknai diri sendiri dan menjadi diri sendiri kala usia bertambah adalah sejalannya harapan dengan tindakan nyata kita. Siapapun diantara kita yang bertambah usianya semoga bertambah pula tekad dan bertambah kuat serta bulat dalam sebuah tindakan.Â
Jika Kahlil Gibran dalam tulisannya pernah menyampaikan bahwa 'ikutilah cinta sebesar apapun jalan terjal di hadapan'. Izinkanku tutup tulisan ini sebagai pelengkap bahwa, ikutilah doa dan harapan besar kita dengan tindakan yang juga tak kalah besarnya.Â
SalamÂ
Semarang, 9 November 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H