Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Selain Kopi, Ternyata Komoditas Cokelat juga Sangat Menjanjikan!

4 Juli 2023   07:13 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:18 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dring suara handphone berbunyi sore itu. Ternyata ada panggilan masuk dari sang Ayah yang saya panggil dengan akrab Abi. 

Singkatnya setelah sapa nanya kabar dan lain-lain Abi menceritakan bahwa akan memulai mencari bibit kopi untuk ditanam di kebunya yang sudah lama tertidur, kebun yang beliau beli sejak saya masih duduk di bangku SD itu memang terletak di dataran tinggi layaknya dataran Temanggung di Jawa Tengah. Di Kalimantan sana orang-orang menyebut wilaya itu Bukit Mayo tepat di ujung utara Kalimantan, di Kota Nunukan, Kecematan Seimanggaris. 

Dalam obrolan sore itu menarik karena Abi melihat bahwa komoditas kopi adalah satu diantara banyak komuditas yang menjajnjikan. Dan beberapa hari kemudian saya berdiskusi lagi dengan kolega di Jogja pengusaha perempuan yang memang dia mencintai kopi asal gayo sekaligus dia juga sangat mencintai cokelat. Bidang usaha yang digarapnya berbahan baku cokelat dan berangkat dari kesukaannya pada cokelat itu dibuatlah risoles cokelat sebagai isianya bukan sayur dan dagingan lazimnya risoles yang ada. 

Singkatnya, kami berdiskusi persoalan cokelat. Dan mendapati satu data mencengangkan bahwa Indonesia adalah pengahsil cokelat terbasar ke 3 di dunia. Sebuah data tentang peluang sekaligus tantangan, kami menyadari bahwa sumber daya alam kita belum didukung oleh sumber daya manusia yang memadai. Kita masih kalah jauh dengan Swiss sebagai penghasil cokelat terbaik, karena lagi dan lagi adalah sumber daya manusianya mampu menciptakan teknologi dan ekosistem yang baik dalam menghasilkan dan mengelola cokelat dengan nilai yang tinggi.  

Indonesia pada komoditas kopi yang diurut ke 5 sebagai produsen terbesar di dunia mencoba menyusul cokelat. Tetap saja secara kalkulasi, cokelat adalah komoditas yang menjanjikan!

Inilah coklat tidak hanya sebagai komoditas yang menjanjikan secara angka produksi yang besar di negri ini. Tapi cokelat juga  dengan segudang manfaatnya, tidak hanya mengundang rasa bahagia setelah mengkonsumsinya. Cokelat dengan kandungan flavonoid mampu membantu daya ingat dan baiknya sistem otak bekerja ditambah lagi kandungan epikatein yang bisa mencegah otak manusia dari gejala pikun. 

Baca juga: Kisah Kopi Negriku

Komoditas hingga manfaat cokelat itu sendiri menawarkan peluang dan manfaat. Sama halnya dengan kopi bahwasanya keduanya adalah tanaman yang bisa dihasilkan di negri ini secara baik. 

Bahkan saya memiliki kekuatan teori sekaligus mengamini jika kopi dan cokelat bisa ditanam dalam satu kebun yang sama dengan konsep tumpang sari alias bercampurnya beragam tanaman di satu tempat yang subur. Bagaimana menurut sobat pena semua? Silah beri komentarnya dan kita diskusi lebih lanjut. 

Salam. 

AR/3/7/2023

Perpustakaan Wahid Hasyim, Pesantreng Tebuireng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun