Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Patah "Temaram" Pilu

4 Mei 2023   16:26 Diperbarui: 4 Mei 2023   16:23 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir setengah abad lamanya kisah pilu itu. Berbalut luka demi luka yang jadi tempah. 

Kisah itu disimpannya rapi-rapi. Pada lemari cinta yang masih jadi misteri. 

Mencintai dan akhirnya patah. Berkenalan dengan rasa hampa yang kian hampa. 

Baca juga: Temaram

Tak pernah ia tampakan luka-luka cinta. Kecuali tercermin di gores lukisan dinding tanpa pigura miliknya. 

Dialah sosok wanita kuat hari ini. Hari dimana zaman banyak "pria" mati hati tak memiliki empati sama sekali. 

Sudah! Sudahi semua kata patah! Temaram pilu biarlah usai dan bangkit pada munajat-munjat malam begitu panjangnya. 

Mencari dan lagi menunggu ketuk takdir tentang cinta paling sejati. Cinta itu masih di simpannya, dikunci rapat-rapat pada lemari misteri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun