Pertama, pemuda itu tidak menikah selamanya sebab menunggu kecintaannya itu datang.
Kedua, ia akan menikah dengan perempuan yang disangkanya mempunyai sifat-sifat yang diangan angankan itu, dan bercerai setelah nyata bahwa sifat-sifat yang dicarinya itu tidak ditemukan pada perempuan tadi.
Sesudah itu, menikah lagi dan bercerai pula, menikah lagi dan bercerai pula sehingga segenap kehidupannya hanya kumpulan dari nikah dan cerai, seperti ayam jantan!
Itulah perbedaan cita-cita dan angan-angan. Cita cita ialah untuk peri kemanusiaan dan angan-angan adalah bukti bahwa manusia itu adalah binatang yang lebih maju!
Disadur dari buku "Lembah Cita-Cita" Karya Buya Hamka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H