Setelah menulis hari buruh sehari lalu kemarin. Saya terpanggil untuk menguraikan satu sosok bapak bangsa yang sejatinya memiliki pembelaan kuat pada kaum buruh yang juga dalam sejarah adalah sang pendidik ulung  mampu melahirkan pemikir sekaligus pemimpin besar milik negri ini.Â
HOS Tjokroaminoto adalah pendidik dan bapak pendidikan yang tidak kalah perannya dengan Budi Utomo misal melalui taman siswanya. Secara sederhana melahirkan pemikir dan pemimpin besar Tjokroaminoto memulai dari kos-kosan sederhanya sekaligus kediamananya di sudutu kota gang Paneleh 7, Surabaya. Bung Karno, Semaun hingga Kartoswiryo serta banyak lagi tokoh besar lainnya lahir dari kosan beliau di gang Paneleh ini.Â
Kosan ini memiliki aturan ketat. Kala itu bung Karno remaja dan beberapa kawannya sepeti Semaun pendiri gerakan Marxisme melalui partai Komunisme serta Kartosuwiryo yang kuat memiliki gagasan negara Islam dan memiliki pengaruh besar kelak. Mereka dan banyak tokoh lain hidup dan belajar ketaladanan langsung ke Tjokroaminto dimana di kosan itu memiliki aturan ketat diantaranya tidak boleh pacaran di kosan hingga memiliki jam belajar dan diskusi yang wajib dilaksanakan tiap harinya.Â
Sisi di atas sangat sederhana. Namun dari kosan di gang paneleh inilah lahirlah tokoh-tokoh pemikir besar.Â
Tidak hanya itu Tjokroaminoto juga mendirikan pengajian atau semacam majelis diskusi yang diidinya layaknya sebuah ruang kuliah dan diskusi sebagai kegiatan lain beliau seorang jurnalis dan pembicara di berbagai forum kebudayaan dan seni. Hamka adalah salah satu murid beliau juga di diskusi pemikiran ini, sosok Hamka dari Sumatera yang berlatar dari keluarga tradisi keulamaan yang kuat meenmukan hal baru dari pemahaman luas sosok Tjokroaminoto. Â
Dari bung Karono hingga sosok Buya Hamka yang aktif mengikuti majelis "Islam dan Sosialisme" Tjokroaminoto sering berpesan, dan perkataan ini sangat familiar, "jika engaku ingin menjadi pemimpin besar maka (rajin) menulislah seperti seorang jurnalis, dan berbicaralah seperti seorang orator".Â
Kelak Hamka tidak hanya seorang jurnalis, sastrawan besar, tapi beliau juga adalah pemimpin pergerakan yang besar. Bung Karno kelak akan menjadi pemimpin revolusi melawan kolonilaisme sekaligus Presiden pertama Republik ini.Â
Satu lagi dalam bukunya Tjokroaminto menuliskan, "Islam mengajarkan kepada para pemeluknya untuk melaksanakan pri kemanusiaan, menegakan keadilan, membebaskan budak dan peduli pada kemiskinan serta tidak memeras buruh (eksploitasi buruh)". Beliau layak disebut sebagai bapak buruh sekalgus bapak pendidikan yang melahirkan pemikir besar di zaman itu yang kelak jadi tokoh utama untuk kemerdekaan dan lahirnya Republik ini.Â
Hari Pendidikan Nasionla ini sudah selayaknya menjadikan HOS Tjokroaminto sebagai Bapak Pendidik Republik. Dalam catatan sejarah kiprah beliau tak kalah besarnya.Â
Salam.Â