Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjaga Asa di Bulan Mulia tentang Pesona "Afwa"

12 April 2023   02:01 Diperbarui: 12 April 2023   02:06 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan disepakati bulan mulia, betapa hamba kan kian merasai mesarah hangat bulan ini. Bulan dimana keindahan seribu malam bahkan lebih baik dari seribu malam. 

Afwa dan kemaafan di bulan ini memberi arti yang lebih luas. Kita berdoa akan kemaafan ternyata mengisyaratkan tidak hanya diampuni dosa, melainkan diberikan kesehatan, harta melimpah, lapangnya dada dengan berjiwa besar, penerimaan pada takdir yang Allah SWT anugerahi. 

Bulan penuh rahmat bahkan untuk hamba-hamba pendosa layaknya penggores pena ini. Hamba penuh maksiat yang tengah menggubah tulisan sederhana ini. 

Bulan untuk semua untuk siapa saja, kemuliaannya tak terungkap oleh kata, tak kuasa ditulis oleh jemari dengan seribu kekokohan tangkai penanya sekalipun. Bagaimana hati tak tertegun, haru, pengampunan dan kemaafan "afwa" dari Ilahi begitu luas bahkan dosa-dosa kita umpanya seluas langit dan bumi maka rahmat dan kemaafan itu jauh lebih besar, wallahi jauh lebih besar!

Asa, akhirnya tersisa asa guna bulan ini tak sia-sia. Menjadikan hati, niat, serta langkah berubah warna ibadah. Maka niatkanlah segalanya IBADAH!  

"Pelabuhan" bulan mulia sebagai awal muara kita mengais segala keberkahan. Bertambah-demi-bertambahnya kebaikan. 

"Berlayalah" bulan mulia itu ditengah laut tanpa ombak dan badai sebab keistimewaan dan keagungan bulannya. Kemulian dan keagungan jadi jalur suteranya untuk terus mengembara. 

"Dipenghujung" bulan mulia ini akhirnya meneteskan haru dan tangis, buru-buru melukis rindu. Jikalah bulan ini kian berakhir kemana "afwa" akan kami cari lagi? 

Baca juga: Ramadan Milik Semua

Allahumma Innaka Affuwun tuhibbul Afwa fa'fuanni. 

Albar, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun