Maklumlah Ziyech adalah pemain muslim, syiar tentang memuliakan ibu kala piala dunia terlihat dengan corak negara Islam dan pesan keislaman kuat.
Di Eropa Islamophobia masih begitu kuat. Tulis Karen Amstrong dalam bukunya. Untuk beberrpa dekade ini. Tentu hari ini dan media Eropa masih banyak yang anti dengan atribur keIslaman.
Ziyech bisa jadi sasaran empuk soal ini. Atributnya sebagai muslim bisa dipanggang juga dengan media yang berangkat dari nuansa kebencian dan phobia. Seperti yang dijelaskan di atas.
Nasib baik bagi Ziyech kartu merah itu batal. Karena Wasit melihat reka ulang aksi panas.
Gesture tubuh Ziyech beraksi karena ulah dan propaganda panas dari beberapa pemain yang bergumul. Kartu merah akhirnya batal untuknya. Dan bisa bermain lagi dalam laga terbilang panas ini.
Apapun pemberitaan media nantinya. Yang pasti Blues tetap utuh bermain dengan 11 pemain. Babak kedua berlangsung. Spurs langsung melibas Blues dengan goal apik dari Olivier Skipp.
Goal tercipat 1 menit laga babak pertama dimulai. Tendangan keras dari luar kotak Pinalty, Blues harus tertinggal 1 goal.
Rivalitas laga semakin tinggi. Saling serang dengan cepat dan permainan terbuka. G. Potter memutar otak agar Blues mampu membobol Spurs anak asuh Conte ini.
Justru, anak asuh Conte menambah pundi goal dengan gempuran tinggi. Menit 80 Herry Kane mencetak goal.
Melalui tendangan sudut dari Son. Yang baru saja masuk Kulusevski.
Gempuran Spurs membuat Blues tertinggal 2 goal. Kane membuat skor menjadi 2-0. Hingga akhir Blues yang bertamu di kandang Spurs tidak bisa membalas satu goal pun.